KKB Papua Kuasai TKP Pembantaian 11 Warga Sipil, Evakuasi Korban Terhambat

Pembantaian Pendulang Emas di Yahukimo

KKB Papua Kuasai TKP Pembantaian 11 Warga Sipil, Evakuasi Korban Terhambat

Paulus Pulo - detikSulsel
Kamis, 10 Apr 2025 11:20 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Yahukimo -

Sebanyak 11 pekerja emas korban pembantaian kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua Pegunungan, belum dievakuasi. Proses evakuasi korban terhambat karena masih menguasai tempat kejadian perkara (TKP) penyerangan.

"Masih proses (evakuasi) menuju lokasi karena medan sangat berat. KKB juga masih menguasai lokasi 11 korban meninggal," kata Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025 Kombes Yusuf Sutejo kepada detikcom, Kamis (10/4/2025).

Kombes Yusuf mengatakan akses darat menuju lokasi membutuhkan waktu. Pihaknya mempertimbangkan proses evakuasi melalui jalur udara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akses transportasi darat bisa digunakan hanya butuh waktu dua sampe 3 hari. Salah satu alternatif hanya melalui udara. Selain itu juga cuaca," kata Yusuf.

Kombes Yusuf menegaskan pihaknya masih akan mengidentifikasi jumlah korban akibat pembantaian KKB. Selain akan melakukan pengejaran, Satgas Ops Damai Cartenz akan berfokus untuk mengevakuasi terlebih dahulu para korban akibat kekejaman KKB.

ADVERTISEMENT

"Jumlah 11 pendulang emas tewas berdasarkan penyampaian dari Sebby Sambom yang menamakan dirinya Jubir TPNPB OPM. Kami masih akan mendalami dan mengidentifikasi," tegas Yusuf.

Dia turut mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Pihaknya meminta warga tidak terprovokasi isu hoaks.

"Mari jaga stabilitas keamanan bersama. Informasi resmi akan terus kami sampaikan secara berkala berdasarkan data valid dan proses penyelidikan di lapangan," paparnya.

Sebelumnya diberitakan, KKB melakukan penyerangan selama 2 hari di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum Kabupaten Yahukimo pada 6-7 April lalu. Dari 11 korban meninggal dunia, enam di antaranya telah diidentifikasi, yakni Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu. Sementara lima lainnya masih dalam proses identifikasi.

"Berdasarkan informasi yang diterima, korban pembunuhan mengalami luka bacok, tembakan, serta luka akibat panah," ungkap kata Kaops Damai Cartenz 2025 Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Rabu (9/4).

Sebanyak 8 pendulang emas turut dilaporkan hilang dan 2 orang disandera para pelaku. Sebanyak 35 orang lainnya mengungsi di Kampung Mabul, Idstrik Koroway, Kabupaten Asmat.

"8 orang lainnya dilaporkan terpisah dari rombongan dan belum diketahui keberadaannya. Sementara dua warga sipil lainnya, yakni Tuan Dusun yang bernama Dani dan istrinya bernama Gebi, diduga masih disandera oleh kelompok KKB," jelasnya.




(sar/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads