KKB Papua Bunuh 11 Warga Sipil Dalam 2 Hari, Korban Dipanah-Ditembak

Pembantaian Pendulang Emas di Yahukimo

KKB Papua Bunuh 11 Warga Sipil Dalam 2 Hari, Korban Dipanah-Ditembak

Paulus Pulo - detikSulsel
Kamis, 10 Apr 2025 10:05 WIB
A shadow of a hand holding a gun in his hand.
Foto: Getty Images/iStockphoto/ugurhan
Yahukimo -

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan pembantaian terhadap 11 pendulang emas selama 2 hari berturut-turut di Yahukimo, Papua Pegunungan. Korban meninggal akibat ditembak hingga dipanah oleh para pelaku.

"Peristiwa tersebut terjadi pada 6 hingga 7 April 2025 di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum Kabupaten Yahukimo," kata Kaops Damai Cartenz 2025 Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Rabu (9/4/2025).

Dari 11 korban meninggal dunia, enam di antaranya telah diidentifikasi, yakni Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu. Sementara lima lainnya masih dalam proses identifikasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan informasi yang diterima, korban pembunuhan mengalami luka bacok, tembakan, serta luka akibat panah," ungkap Faizal.

Faizal menduga para pelaku pembantaian adalah KKB yang menamakan dirinya sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama. Aparat TNI dan Polri sudah dikerahkan untuk mengejar pelaku.

ADVERTISEMENT

Tim tersebut kini berada di Kampung Mabul untuk melakukan pengumpulan keterangan saksi, pendalaman informasi, serta penyusunan rencana operasi evakuasi korban.

"Tim yang telah dikerahkan terdiri dari 15 personel Polres Asmat dan 11 personel gabungan dari Satgas Tindak dan Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz," tutur Faizal.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 8 pendulang emas dilaporkan hilang dan 2 orang disandera para pelaku. Sebanyak 35 orang lainnya mengungsi di Kampung Mabul, Idstrik Koroway, Kabupaten Asmat.

"8 orang lainnya dilaporkan terpisah dari rombongan dan belum diketahui keberadaannya. Sementara dua warga sipil lainnya, yakni Tuan Dusun yang bernama Dani dan istrinya bernama Gebi, diduga masih disandera oleh kelompok KKB," jelasnya.




(sar/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads