Perkara Pria di Jeneponto Batal Bawa Panai Rp 100 Juta Berujung Rumah Dirusak

Perkara Pria di Jeneponto Batal Bawa Panai Rp 100 Juta Berujung Rumah Dirusak

Sahrul Alim - detikSulsel
Senin, 07 Apr 2025 07:30 WIB
Rumah pria di Jeneponto dirusak massa gegara batal bawa uang panai.
Foto: Rumah pria di Jeneponto dirusak massa gegara batal bawa uang panai. (dok. Istimewa)
Jeneponto -

Pria berinisial MK batal membawa uang panai Rp 100 juta untuk gadis yang hendak dipinangnya di Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel). Situasi itu membuat keluarga pihak perempuan malu hingga rumah keluarga calon mempelai pria dirusak massa.

Peristiwa itu terjadi di Dusun Embo, Desa Turatea, Kecamatan Tamalatea pada Sabtu (5/4) pukul 21.22 Wita. Rumah milik orang tua MK rusak setelah diserang massa yang diduga dari keluarga pihak calon mempelai perempuan.

"(Massa) melempar, sampai naik di rumah makanya rusak dinding dan teras rumah dilepas," ungkap Kapolsek Tamalatea AKP Suardi kepada detikSulsel, Minggu (6/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum penyerangan, polisi sudah menerima informasi adanya pergerakan massa yang datang dari Kecamatan Binamu. Massa saat itu mencari keberadaan MK yang dituding membatalkan rencana lamaran secara sepihak.

"Lelaki MK yang beralamat di Dusun Embo batal datang membawa uang panai sebanyak Rp 100 juta yang sudah disepakati sebelumnya kepada pihak perempuan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Pihak keluarga perempuan bahkan lebih dulu berkoordinasi dengan kepala desa setempat. Suardi menyebut keluarga perempuan menanggung malu akibat perbuatan MK yang batal membawa uang panai.

"Perwakilan pihak keluarga perempuan mendatangi rumah kepala desa Turatea untuk melakukan koordinasi dengan pihak MK yang secara sepihak membatalkan datang melamar sekaligus batal membawa uang panai," ungkap Suardi.

Namun MK saat itu ternyata sudah meninggalkan kampung yang membuat keluarga perempuan emosi hingga akhirnya massa merusak rumah. Polisi yang sempat melakukan penjagaan di lokasi tidak mampu menghalau massa.

"Iya ada (polisi di lokasi), tapi tidak bisa dihalau karena banyak sekali, kurang lebih ada 200 orang itu (datang) pakai mobil, motor, iya ada juga pakai truk," beber Suardi.

Keluarga Pihak Pria Lapor Polisi

Suardi melanjutkan, kasus perusakan rumah ini dilaporkan pihak calon mempelai pria ke Polres Jeneponto pada Minggu (6/4). Insiden itu disebut menimbulkan kerugian materil sekitar Rp 50 juta.

"Iya (perusakan rumah diduga dilakukan) pihak keluarga perempuan. Sekarang dia (pihak keluarga) laki-laki melapor di Polres, diperiksa di sana," imbuhnya.

Polisi pun masih bersiaga di lokasi kejadian setelah aksi massa diredam. Suardi mengimbau warga setempat tidak terprovokasi melakukan serangan balasan.

"Saya minta jangan ada gerakan-gerakan lagi karena ini sementara ditangani sama Polres. Jadi saya bilang kalau kita ada gerakan lagi pasti masalah baru lagi. Dia (keluarga MK) siap dan janji tidak ada gerakan lagi," jelasnya.

Sementara calon mempelai pria masih dalam pencarian. Polisi maupun orang tua MK tidak mengetahui keberadaan anaknya yang lebih dulu meninggalkan kampung sebelum penyerangan.

"Kurang tahu juga karena tadi ibunya saja tidak tahu dimana anaknya karena sudah tidak bisa dihubungi, HP-nya sudah mati. Belum tahu juga kenapa bisa lari," pungkas Suardi.




(sar/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads