Pria Jeneponto Kabur Usai Rumah Dirusak karena Batal Bawa Panai Rp 100 Juta

Pria Jeneponto Kabur Usai Rumah Dirusak karena Batal Bawa Panai Rp 100 Juta

Sahrul Alim - detikSulsel
Minggu, 06 Apr 2025 18:30 WIB
Rumah pria di Jeneponto dirusak massa gegara batal bawa uang panai.
Foto: Rumah pria di Jeneponto dirusak massa gegara batal bawa uang panai. (dok. Istimewa)
Jeneponto -

Calon pengantin pria berinisial MK di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), kabur usai batal membawa uang panai senilai Rp 100 juta ke rumah calon istrinya. Pihak keluarga tidak mengetahui keberadaan MK usai rumahnya dirusak massa.

Kapolsek Tamalatea AKP Suardi mulanya mengungkapkan pihak keluarga MK telah melaporkan kejadian perusakan rumah tersebut di Polres Jeneponto, Minggu (6/4). Mereka menolak kasus ini dimediasi dan memilih menempuh jalur hukum.

"Tadi kan datang di Polsek tapi maunya melapor di Polres. Saya sempat singgung bagaimana kira-kira jalan baiknya, masih ada kira-kira untuk baik ini, dia bilang, 'tidak ada mi, pak', dia bilang begitu mamanya ini laki-laki," kata Suardi kepada detikSulsel, Minggu (6/4/2025)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia bilang, 'tidak ada mi (jalan mediasi), pak, karena anakku saja sudah pergi, tidak tahu pergi kemana karena sudah tidak bisa dihubungi, HP-nya sudah dimatikan'. Begitu tadi penyampaiannya," sambungnya.

Suardi mengaku sudah mengimbau kepada pihak keluarga calon pengantin laki-laki agar tidak ada lagi aksi balasan. Polisi memastikan akan memproses laporan dari keluarga MK.

ADVERTISEMENT

"Itu tadi saya sampaikan ke pihak laki-laki, saya minta jangan ada gerakan-gerakan lagi karena ini sementara ditangani sama Polres. Jadi saya bilang kalau kita ada gerakan lagi pasti masalah baru lagi. Dia siap dan janji tidak ada gerakan lagi," jelas Suardi.

Dia juga melaporkan situasi terkini di Dusun Embo, lokasi perusakan rumah masih kondusif. Pihaknya memerintahkan personel Bhabinkamtibmas untuk melakukan pemantauan di lokasi.

"Alhamdulillah masih kondusif, Bhabinkamtibmas saya suruh pantau terus," ujarnya.

Suardi mengakui saat kejadian, situasinya tak terkendali. Personelnya berada di lokasi saat kejadian tak mampu menghalau massa yang mengamuk.

"Iya ada (polisi) tapi tidak bisa dihalau karena banyak sekali, kurang lebih ada 200 orang itu. Pakai mobil, motor, iya ada juga pakai truk," katanya.

Dia menyebut rumah orang tua calon pengantin tersebut dirusak massa dengan cara dilempari dari jalanan. Bahkan massa merobohkan teras rumah panggung yang sedang kosong tersebut.

"Melempar, sampai naik di rumah makanya rusak dinding dan teras rumah dilepas. Tidak ji (masuk), cuma di luar, hancur saya lihat kacanya," katanya.

"Kalau menurut orang tuanya tadi saya tanya dia ke Makassar, dalam keadaan rumah kosong. Ini rumah milik orang tua pihak laki-laki," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, perusakan rumah ini terjadi di Dusun Embo, Desa Turatea, Kecamatan Tamalatea pada Sabtu (5/4) pukul 21.22 Wita. Pihak dari perempuan diduga merasa malu karena sang keluarga pria dituding membatalkan rencana lamaran secara sepihak.

"Lelaki MK yang beralamat di Dusun Embo batal datang membawa uang panai sebanyak Rp 100 juta yang sudah disepakati sebelumnya kepada pihak perempuan," ujar Suardi.




(sar/hsr)

Hide Ads