Sejumlah orang tidak dikenal (OTK) tiba-tiba menyerang anggota Polres Dogiyai yang melakukan patroli di kawasan pasar di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah. Penyerangan yang berujung kericuhan itu menyebabkan 2 polisi luka dan 1 warga meninggal dunia.
Peristiwa itu terjadi di kompleks Pasar Ikebo, Distrik Kamu pada Senin (24/3) sekitar pukul 10.50 WIT. Dua polisi yang mengalami luka, yakni Brigpol Mesak dan Bripda Fai, sedangkan warga meninggal bernama Dandan (45) yang merupakan buruh bangunan.
"Tidak ada masalah yang pasti penyebabnya apa, karena patroli itu, patroli rutin kita, tiba-tiba saja diserang anggota itu," kata Kasi Humas Polres Dogiyai Ipda Baba Halmin kepada detikcom, Rabu (26/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baba mengatakan penyerangan terhadap polisi saat itu ternyata memantik reaksi warga lain di lokasi. Masyarakat diduga terprovokasi hingga kericuhan pecah berujung adanya korban jiwa.
"Kejadian itu ada dibunuh itu di luar di jalan, bukan di pasar lagi, sudah meluas. Dan yang meninggal itu orang tidak tahu apa-apa, pekerja bangunan itu yang rencananya mau pulang ke rumah untuk makan siang," tuturnya.
Korban meninggal merupakan warga dari Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebelum dibunuh, korban bersama rekannya sempat dikejar massa.
"Dia (korban meninggal) tidak tahu kejadian di luar karena di dalam lorong tempat kerjanya. Pas di luar itu karena dia pendatang, dikejar dia. Mereka bertiga itu, temannya sempat lolos, karena sempat berpencar larinya," paparnya.
Sementara itu, Kapolres Dogiyai Sarraju menjelaskan kronologi penyerangan berujung kerusuhan yang menelan korban jiwa itu. Awalnya, personelnya melakukan patroli di kawasan Pasar Ikebo.
"Personel Polres Dogiyai sedang melaksanakan patroli rutin dengan rute dalam kota dipimpin oleh Pawas atau Kasat Lantas Polres Dogiyai Iptu Wido Purwanto," kata Kompol Sarraju dalam keterangannya.
Tiga polisi masing-masing bernama Brigpol Mesak, Bripda Rangga, dan Bripda Fai Lingga bersamaan di tempat kejadian perkara. Polisi saat itu mencurigai ada orang tidak dikenal yang mengawasi pergerakan mereka.
"Bripda Fai melihat pelaku memantau personel yang sedang melaksanakan patroli. Selanjutnya pelaku menarik bahu dari Bripda Rangga dan mencoba menikam menggunakan pisau," tuturnya.
Serangan dadakan pelaku berhasil ditangkis, namun personel terjatuh ke tanah. Keributan itu ternyata mengundang perhatian masyarakat setempat hingga melakukan penyerangan.
"Salah seorang pelaku mengayunkan parang ke arah Brigpol Mesak namun tidak berakibat sama sekali dikarenakan parang pelaku mengenai helm tactical yang dikenakan oleh Brigpol Mesak," ucap Sarraju.
Sarraju sempat turun langsung ke lokasi menenangkan warga. Namun upaya mediasi gagal hingga sekelompok warga justru berbuat kerusuhan yang membuat pria bernama Dandan (45) meninggal.
Sementara dua personel Polres Dogiyai, yakni Brigpol Mesak dan Bripda Fai yang mengalami luka sudah dirawat. Kedua polisi itu luka akibat diserang pelaku yang belum diketahui identitasnya.
"Brigpol Mesak mengalami luka sobek pada dagu bagian kanan bawah. Bripda Fai personel Polres Dogiyai mengalami luka sobek pada leher sebelah kiri," pungkasnya.
(sar/ata)