Dansatgas Rajawali II Koops TNI Habema Kogabwilhan III Letkol Inf Gustiawan memastikan proses evakuasi berjalan lancar. Jasad guru yang menjadi korban KKB atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) diterbangkan melalui Bandara Dekai.
"Evakuasi dilakukan dengan pengamanan ketat mengingat kondisi di Distrik Anggruk masih sangat rawan. Tim kami harus menghadapi medan berat dan potensi gangguan dari kelompok bersenjata," tegas Gustiawan dalam keterangan tertulisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Pangkoops Habema Mayjen TNI Lucky Avianto menegaskan komitmennya dalam mendukung proses evakuasi. Satgas Habema dikerahkan untuk menjamin keamanan masyarakat di wilayah tersebut.
"Satgas Habema hadir sebagai bagian dari upaya negara dalam memastikan setiap warga negara, termasuk tenaga pendidik, dapat hidup dan bekerja dengan aman," ujar Lucky.
Lucky mengimbau masyarakat agar tetap waspada. Dia meminta warga segera melaporkan aktivitas mencurigakan demi menjaga keamanan bersama.
"Hingga saat ini, aparat masih melakukan pencarian terhadap pelaku dan meningkatkan patroli di wilayah rawan guna mencegah kejadian serupa terulang," jelasnya.
Aksi brutal OPM membuat guru, nakes dan warga sipil dari enam distrik diungsikan menggunakan pesawat pada Sabtu (22/3). Mereka yang dievakuasi berasal dari Distrik Heriyapini, Kosarek, Ubalihi, Nisikni, Walma dan Kabiyanggama.
"Berjumlah 58 orang (nakes dan guru), 4 anak-anak dan 1 warga sipil melalui bandara Wamena," imbuh Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan dalam keterangannya.
(sar/ata)