Warga bernama Fernando Tongkotow tewas ditembak oknum anggota Brimob di Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara (Sulut). Warga yang ditembak mati itu diduga hendak melakukan pencurian di lokasi tambang bersama rekannya.
"Mereka datang diduga untuk melakukan pencurian dan mengambil secara paksa hasil tambang. Dan itu sudah dilakukan berulang kali, yang dibuktikan dengan adanya laporan polisi (LP) yang masuk di Polres Minahasa Tenggara," kata Wakapolda Sulut Brigjen Bahagia Dachi dalam keterangannya dikutip, Rabu (12/3/2025).
Dachi menjelaskan, korban dan rekannya datang membawa senjata tajam ke lokasi tambang. Tambang milik warga negara asing (WNA) China tersebut diduga ilegal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada sekelompok orang tak dikenal datang membawa senjata tajam jenis samurai, parang dan senapan angin, mendatangi lokasi tambang," tutur Dachi
Saat itu 8 anggota Polda Sulut berjaga di lokasi. Aparat sempat melepaskan tembakan peringatan namun tidak diindahkan para pelaku.
"Massa kemudian diduga melakukan pengrusakan serta pembakaran aset yang ada di lokasi tersebut berupa 1 unit camp, 2 unit sepeda motor, 1 unit mobil double cabin dan menjarah carbon yang sudah mengandung emas," jelasnya.
Aparat kemudian melepaskan tembakan. Penembakan itu mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.
"Ada 3 orang warga, 1 meninggal dunia atas nama Fernando Tongkotow, 1 diduga terkena tembakan luka dikaki bernama Christian Suoth dan 1 luka terjatuh bernama David Tontey," ucap Bahagia.
Sebelumnya diberitakan, penembakan itu terjadi Peristiwa itu terjadi di wilayah Kecamatan Ratatotok, Minahasa Tenggara pada Senin (10/3) sekitar dini hari. Kasus ini pun tengah diselidiki Propam Polda Sulut.
"Iya, kapolda sudah memerintahkan Kabid Propam untuk lakukan penyelidikan," ujar Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Michael Thamsil saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (11/3).
(sar/asm)