"Dalam pemeriksaan, Yuni Enumbi mengakui bahwa senjata tersebut dibeli dengan harga Rp 1,3 miliar dari luar Papua dan akan diserahkan kepada KKB di Puncak Jaya," kata Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Yusuf Sutejo dalam keterangannya, Sabtu (8/3/2025).
Yusuf mengatakan pihaknya menyita barang bukti berupa 2 pucuk senjata api laras panjang (belum terangkai), 4 pucuk pistol G2 Pindad, 632 butir amunisi kaliber 5,56 mm, 250 butir amunisi 9 mm. Kemudian 1 pucuk senapan angin (belum terangkai).
Selanjutnya, 1 unit air compressor bertuliskan United Waran Biru (tempat penyimpanan senjata), 1 unit handphone Vivo Y19S, 1 buah pompa dan 1 tas angin serta 1 kunci T dan 1 paket gurinda portabel.
"Selain senjata api, kita juga mengamankan uang tunai Rp 369.600.000. Beberapa tas, termasuk tas senapan angin dan tas selempang berisi identitas diri serta kartu ATM," bebernya.
Yusuf menuturkan pihaknya awalnya mendalami terkait pengiriman senjata api dan amunisi dari Jayapura ke Puncak Jaya sejak 1 Maret 2025. Pihaknya kemudian menangkap Yuni Enumbi dan menyita sejumlah barang bukti.
"Berdasarkan informasi intelijen, senjata tersebut akan diserahkan oleh tersangka utama, Yuni Enumbi, yang akhirnya berhasil ditangkap dalam operasi ini," bebernya.
Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Faizal Ramadhani menambahkan bahwa operasi ini masih berlanjut. Dia menegaskan kasus masih akan terus didalami.
"Kami akan terus menelusuri asal-usul senjata ini dan siapa saja yang terlibat. Kita juga memberikan apresiasi atas kerja keras tim dalam menggagalkan penyelundupan ini," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Satgas Damai Cartenz 2025 menggagalkan penyelundupan senjata api dan amunisi untuk KKB di Puncak Jaya. Polisi turut menangkap pelaku Yuni Enumbi di KM 76, Kabupaten Keerom, Papua pada Jumat (7/3).
"Menggagalkan penyelundupan senjata api dan amunisi yang diselundupkan pecatan TNI inisial YE. Senjata tersebut diduga akan disalurkan kepada KKB di Puncak Jaya, yang dipimpin oleh Lerimayu Telengen," ujar Kombes Yusuf Sutejo dalam keterangannya, Sabtu (8/3).
(hsr/sar)