Pria Ancam Kades Cisadane Pakai Sabit gegara Tanah di Gorontalo Ditangkap

Gorontalo

Pria Ancam Kades Cisadane Pakai Sabit gegara Tanah di Gorontalo Ditangkap

Apris Nawu - detikSulsel
Sabtu, 22 Feb 2025 18:00 WIB
Kades Cisadane Ismail Amin (pakai topi) saat diancam pakai sabit oleh warganya.
Foto: Kades Cisadane Ismail Amin (pakai topi) saat diancam pakai sabit oleh warganya. (dok. Istimewa)
Gorontalo Utara -

Pria bernama Iskandar Basiru (37) ditangkap polisi usai mengancam Kepala Desa (Kades) Cisadane, Ismail Amin dengan menggunakan sabit di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Iskandar diduga emosi setelah mengklaim tanah miliknya dibanguni Posyandu Cisadane.

"Motif pemicunya lahan karena merasa tanah yang dibangun posyandu adalah hak mereka (pelaku)," ujar Kasi Humas Polres Gorontalo Utara Iptu Mohamad Adha Tarib kepada detikcom, Sabtu (22/2/2025).

Pelaku tidak hanya mengancam kades menggunakan senjata tajam di jalanan. Pelaku juga merusak fasilitas yang ada di dalam posyandu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku datang ke kantor posyandu dengan mengancam dan mengejar korban kadesnya sampai di jalan. Kemudian pelaku juga merusak fasilitas posyandu dan mengeluarkan inventaris posyandu keluar gedung," terangnya.

Pelaku kini sudah ditahan di Polres Gorontalo pada Jumat (21/2). Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 335 ayat 1 KUHP dengan ancaman penjara paling lama 1 tahun.

ADVERTISEMENT

"Barang bukti sajam jenis sabit atau arit yang digunakan pelaku. Pelaku sudah ditahan selama 20 hari di Polres Gorontalo Utara," tutur Adha.

Sebelumnya diberitakan, peristiwa kades diancam warganya sendiri terjadi di Desa Cisadane, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Rabu (19/2) sekitar pukul 09.00 Wita. Pelaku pun menantang kades untuk berkelahi.

"Iya, warga saya itu, dia melakukan pengancaman sampai bawa sabit atau arit diperlihatkan ke saya," kata Ismail Amin saat dihubungi, Kamis (20/2).

Ismail sempat dikejar hingga ke jalan raya. Ismail juga didorong oleh pelaku yang membawa senjata tajam.

"Saya lari di jalan raya, saya menghindar dari situ tetap saya diikuti, diancam, ditantang berkelahi, didorong dengan tangan, dada, lutut dan topi saya dilempar," imbuhnya.




(sar/hsr)

Hide Ads