2 Kelompok Pendukung Paslon Pilkada di Puncak Jaya Bentrok, 1 Orang Tewas

Papua Tengah

2 Kelompok Pendukung Paslon Pilkada di Puncak Jaya Bentrok, 1 Orang Tewas

Roylinus Ratumakin - detikSulsel
Rabu, 05 Feb 2025 16:30 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Puncak Jaya -

Dua kelompok pendukung pasangan calon (paslon) pilkada terlibat bentrokan di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah. Insiden itu mengakibatkan satu orang tewas.

Bentrokan itu terjadi di wilayah Kota Lama Mulia, Puncak Jaya pada Rabu (5/2) sekitar pukul 05.30 WIT. Dua kubu yang bertikai merupakan pendukung paslon bupati dan wakil bupati nomor urut 01 dan 02.

"Tiba-tiba massa pendukung paslon 01 dan 02 saling serang dan mengakibatkan 1 orang warga dari paslon 01 meninggal," kata Kapolda Papua Tengah Brigjen Alfred Papare kepada detikcom, Rabu (5/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alfred belum mengetahui penyebab awal hingga terjadi pertikaian tersebut. Dia menduga ada kesalahpahaman informasi terkait Pilkada Puncak Jaya yang memicu aksi serang itu.

"Biasalah karena informasi yang kurang jelas, akhirnya massa pendukung paslon 01 dan 02 saling serang. Padahal sampai sekarang ini kan belum ada putusan dari Mahkamah Konstitusi," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut. Dia belum menerima laporan adanya korban luka akibat bentrokan tersebut.

"Sampai saat ini, kami baru mendapat informasi 1 orang tewas, sedangkan untuk luka-luka, saya sendiri belum dapat informasinya," ucap Alfred.

Alfred memastikan aparat kepolisian dan TNI sudah dikerahkan ke lokasi kejadian untuk mengantisipasi adanya serangan susulan. Dia juga berharap para paslon bisa menenangkan para pendukungnya.

"Sekarang ada sekitar 180 gabungan TNI-Polri yang turun untuk mengamankan situasi. Besok akan digeser lagi 2 peleton Brimob," tutur Alfred.

"Saya sudah berkomunikasi dengan paslon 01 meminta untuk menenangkan pendukungnya dan tidak usah melakukan aksi balasan. Paslon 02 juga sudah saya hubungi, namun beliau HP-nya tidak aktif," pungkasnya.




(sar/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads