Sindikat Penipuan Investasi Trading Rp 4,9 M di Palu Diotaki Warga Sulsel

Sindikat Penipuan Investasi Trading Rp 4,9 M di Palu Diotaki Warga Sulsel

Hafis Hamdan - detikSulsel
Jumat, 31 Jan 2025 16:50 WIB
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Djoko Wienartono.
Foto: Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Djoko Wienartono. (dok.istimewa)
Palu -

Polisi mengungkap 21 pria sindikat penipuan investasi trading di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) telah meraup pendapatan Rp 4,9 miliar semenjak beraksi. Aksi tipu-tipu itu diduga didalangi warga asal Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial R.

"Hasil pendalaman ditemukan adanya pelaku lain, inisial R yang juga warga Sulawesi Selatan," ujar Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Djoko Wienartono kepada wartawan, Jumat (31/1/2025).

Djoko mengatakan 21 pelaku yang lebih dulu ditangkap telah diperiksa. Para pelaku membongkar keterlibatan R sebagai otak dan pemberi modal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"R berperan memfasilitasi dengan menyiapkan tempat dan pengadaan handphone," terangnya.

Djoko menuturkan R kini telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Selain itu, ia mengungkap jika para pelaku telah meraup keuntungan Rp 4,9 miliar semenjak menjalankan aksinya.

ADVERTISEMENT

"Para pelaku diduga telah meraup pendapatan sekitar 1.346.440 Ringgit Malaysia, jika dikonversikan ke rupiah berkisar Rp 4,9 milar," katanya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 21 orang pria sindikat penipuan investasi trading ditangkap di sebuah ruko berkedok travel di Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur pada Jumat (17/1) sore. Mereka dibekuk tim Ditressiber Polda Sulteng.

Para pelaku masing-masing berinisial MR (19), MF (16), MA (26), IR (15), AK (31), SY (19), MK (23), JM (21), MF alias OC (19), RD (19), HA (19), MD (20), RR (18), RD (19), HE (20), IC (20), IRW (22), IRF (25), CK (22), MS (27), dan AM (19). Total 19 pelaku merupakan warga Sulsel, dan 2 lainnya dari Palu.

"Ada 19 pelaku warga dari Sulawesi Selatan yang diamankan, sedangkan 2 warga Palu. Dan dari total 21 pelaku, dua di antaranya masih di bawah umur," ujar Kombes Djoko Wienartono kepada wartawan,Senin(20/1).




(hmw/ata)

Hide Ads