Tampang Pemilik Rumah Tahfiz di Gowa yang Cabuli 3 Santri

Tampang Pemilik Rumah Tahfiz di Gowa yang Cabuli 3 Santri

Nur Hidayat Said - detikSulsel
Rabu, 22 Jan 2025 18:33 WIB
Tampang F (28), pelaku pencabulan terhadap santri saat dihadirkan dalam rilis kasus di Mapolres Gowa, Rabu (22/1/2025).
Foto: Tampang F (28), pelaku pencabulan terhadap santri saat dihadirkan dalam rilis kasus di Mapolres Gowa, Rabu (22/1/2025). (Nur Hidayat Said/detikSulsel)
Gowa -

Polisi menangkap seorang pria berinisial F (28), pemilik yayasan sekaligus guru di rumah tahfiz di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), atas dugaan pencabulan terhadap 3 santrinya. Polisi menghadirkan pelaku saat merilis kasus tersebut.

Dalam konferensi pers di Mapolres Gowa, Rabu (22/1/2025), F tampak memakai baju tahanan berwarna oranye dan mengenakan masker berwarna putih. F berdiri di belakang Kapolres Gowa AKBP Reonald TS Simanjuntak.

Pelaku berambut botak, berbadan gempal dengan kulit sawo matang. Di hadapan awak media, pelaku dengan tangan diborgol lebih banyak menunduk dan sempat menangis sesenggukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reonald menyampaikan, pelaku ditangkap di Rumah Tahfiz Al Fatih sekitar sepekan lalu. Kini pelaku telah mendekam di sel Polres Gowa untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Pelaku kami amankan, dia sudah kita tahan kurang lebih sekitar 1 minggu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Aksi bejat pelaku berlangsung pada Juni 2024 di Rumah Tahfiz Al Fatih, Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Reonald juga meluruskan informasi yang beredar bahwa kejadian berlangsung di sebuah pesantren.

"Saya ulangi, yang beredar di luar yaitu pesantren salah, tapi ini adalah Rumah Tahfiz Al Fatih," katanya.

Reonald membeberkan, pelaku memaksa korban untuk berhubungan badan layaknya suami istri. Pelaku disebut memanfaatkan posisinya sebagai guru untuk melancarkan aksi bejatnya.

"Modusnya pelaku memaksa korban untuk berhubungan badan selayaknya suami istri. Motifnya adalah untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan, apa namanya, nafsu dari pelaku," tuturnya.

Kejadian ini membuat orang tua korban melaporkan pelaku ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gowa. Berdasarkan penyelidikan, ada 3 orang korban yang telah teridentifikasi, dan polisi menduga jumlah korban bisa bertambah.

"Saat ini yang bisa kita identifikasi ada 3 korban dan mungkin masih ada berkembang korban-korban selanjutnya. Kita masih dalami," ungkapnya.

"Santri semua, yang kami sayangkan ketiga ini adalah santri yang di bawah didikannya dia. Harusnya dia mendidik, malah dia melakukan perbuatan yang tidak seharusnya dilakukan sebagai seorang guru," lanjut Reonald.




(ata/ata)

Hide Ads