2 Warga di Pinrang Diduga Jadi Korban Investasi Bodong Rp 346 Juta

2 Warga di Pinrang Diduga Jadi Korban Investasi Bodong Rp 346 Juta

Muhclis Abduh - detikSulsel
Senin, 20 Jan 2025 22:16 WIB
Ilustrasi investasi bodong
Foto: Ilustrasi. (Dok.Detikcom)
Pinrang -

Dua warga di Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), diduga menjadi korban investasi bodong dengan modus bantuan pendidikan. Korban yang diduga mengalami kerugian hingga Rp 346 juta melaporkan kasus ini ke polisi.

"Ada dua warga yang melapor (korban investasi bodong)," kata Kasat Reskrim Polres Pinrang Iptu Andi Reza Pahlawan kepada detikSulsel, Senin (20/1/2025).

Reza menjelaskan laporan pertama dari korban masuk pada Desember 2024 lalu. Warga lainnya kemudian melaporkan kasus yang sama pada Januari 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang laporan pertama itu kerugiannya Rp 10 jutaan. Kalau laporan kedua yang Pak Thamrin Nawawi itu kerugiannya Rp 366 juta jadi dari kedua laporan kerugian sekitar Rp 346 juta," bebernya.

Pihak terlapor dalam kasus dugaan investasi bodong ini yakni Yaga Yingde Grup dan Smart Energy. Awalnya grup Yaga Yingde bergerak di bidang pemberdayaan sosial ke anak sekolah, namun belakangan mulai menawarkan investasi ke para member.

ADVERTISEMENT

"Awalnya itu ada bantuan dari Amerika, bantuan untuk anak sekolah atau program sosial. Seiring berjalannya waktu beralih ke smart energy ini, jarang lagi ada bantuan diarahkan ke aplikasi smart energi. Ini yang dilaporkan melakukan penipuan," jelasnya.

Salah satu korban penipuan, Thamrin menyebut Yaga Yingde grup bekerjasama dengan perusahaan Buffalo Generator Inc membuat aplikasi Smart Energy. Aplikasi itu dinilai yang akan menyejahterakan tim peduli pendidikan dengan memberikan bonus USD 50 kepada 1.000 orang yang depo tercepat.

Setelah tercukupi 1.000 member, pihak Bonnie Chu kembali mengumumkan akan memberikan bonus USD 18 kepada member yang melakukan deposit. Thamrin mengaku tidak ada paksaan untuk bergabung.

"Perusahaan Yaga Yingde grup oleh Bonnie Chu dinyatakan mempunyai legalitas internasional. Tim yang masuk deposit diaplikasi Smart Energy atas kemauan sendiri tanpa dipaksakan," jelasnya.

Pada 14 Desember 2024 pihak manajemen Yaga Yingde grup di Indonesia Steven dan Jose yang melakukan kunjungan ke beberapa daerah di Indonesia termasuk ke rumah Thamrin yang dihadiri 20 lebih member.

"Saya dan teman teman memaksimalkan depo karena ditawari bonus Rp 40 juta bagi yang depo USD 9.500 atau sekitar Rp 152 juta. Dan diberikan (bonus) Rp 16 juta yang depo USD 2.680 sekitar Rp 42,8 juta dan dijanjikan akan diberikan pada tanggal 1 Januari 2025 di Bali," jelasnya.

"Namun pertemuan Bali, tidak dilaksanakan seperti yang dijanjikan, dan withdraw (penarikan) tidak terjadi. Inilah puncak penipuan yang dilakukan Yaga Yingde grup di Pinrang," pungkasnya.




(sar/sar)

Hide Ads