Keluarga Wanita Dibunuh Oknum TNI AL Bakar Lilin-Doa Bersama di Pomal Sorong

Keluarga Wanita Dibunuh Oknum TNI AL Bakar Lilin-Doa Bersama di Pomal Sorong

Paulus Pulo - detikSulsel
Sabtu, 18 Jan 2025 18:31 WIB
Aksi bakar lilin dan doa bersama terkait kasus pembunuhan wanita oleh oknum anggota TNI AL di Sorong.
Aksi bakar lilin dan doa bersama terkait kasus pembunuhan wanita oleh oknum anggota TNI AL di Sorong. Foto: (Paulus Pulo/detikcom)
Sorong -

Keluarga Kesia Irena Yola Lestaluhu (20), korban pembunuhan oknum TNI AL inisial A (23) di Pantai Saoka, Kota Sorong, Papua Barat Daya, menggelar aksi bakar lilin dan doa bersama di kantor Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal). Aksi ini sebagai bentuk dukungan terhadap kasus yang dialami Kesia.

"Berdasarkan permintaan orang tua korban bertepatan hari ini 7 malam dari korban, maka hari ini kita menyalakan lilin dan berdoa bersama buat almarhum yang dibunuh oknum anggota TNI AL. Kasus ini dari dari awal, sebagai pengurus Pulau Ambon dan Pengurus Maluku kami tetap kawal mulai dari pemeriksaan," kata Ketua Perkumpulan Keluarga Pulau Ambon (PKPA) Papua Barat Daya, Aloysius kepada detikcom, Sabtu (18/1/2025).

Aksi bakar lilin ini digelar di depan kantor Pomal Sorong, Sabtu (18/1) sekitar pukul 18.30 Wita. Aloysius mengatakan banyak warga Maluku yang terlibat dalam aksi damai ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami pengurus ada di Polres kemudian ada di Pomal, kami juga lewat kuasa hukum yang sudah ditunjuk oleh pengurus untuk selalu mendampingi saksi, mendampingi keluarga korban. Mewakili pengurus hari ini kita sudah tadi berdoa kemudian pasang lilin agar kiranya almarhum bisa damai dan tenang," jelas Aloysius.

Dia menambahkan, pihak keluarga saat ini masih menanti proses yang telah berjalan. Keluarga juga minta agar proses hukum berjalan adil.

ADVERTISEMENT

"Kami semua menanti proses hukum yang sementara berjalan. Saya mewakili warga Maluku menyampaikan kepada semua pihak dalam hal ini TNI AL agar proses hukum ini dapat berjalan seadil-adilnya dan pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatan," tegas Aloysius.

Aloysius mengatakan masalah ini bisa terjadi kepada siapa saja. Sehingga, butuh keterbukaan dalam proses penanganannya.

"Karena masalah ini bisa terjadi buat siapa saja buat keluarga kita sendiri buat siapa saja jadi mohon keterbukaan sehingga kepercayaan publik terhadap TNI AL tetap terjaga dengan baik," tegasnya.

Sementara itu, ibu korban, Aminah meminta agar wajah pelaku pembunuhan dibuka ke publik. Selain itu, nama tersangka juga harus disebutkan secara lengkap tanpa diinisialkan.

"Saya minta agar pelaku wajahnya jangan ditutup. Harus ditunjukkan. Karena foto anak saya tersebar di mana- mana. Nama pelaku juga harus disebutkan secara lengkap," tegas Aminah.

Aminah mengatakan keluarga juga malu dengan tersebarnya foto dan video korban yang beredar. Dia menyebut wajah anaknya mengalami sejumlah luka memar di bagian wajah. Selain itu juga ada luka berbentuk love.

"Kami keluarga besar sudah malu karena foto korban sudah beredar luas, sehingga kami minta agar pelaku harus ditunjukkan mukanya. Saya minta agar ada keterbukaan," ungkapnya.

"Saya melihat kondisi anak saya tidak sesuai anak saya. Ada luka memar di wajah anak saya. Dari luka ini bukan kesengajaan, selain itu juga ada luka berbentuk love. Ini seakan tindakan pelaku sedang sakit hati," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Kesia tewas dibunuh oknum TNI AL hingga mayatnya ditemukan di Pantai Saoka Sorong pada Minggu (13/1). Sebelum pembunuhan terjadi, pelaku dan korban sempat melakukan seks oral dalam mobil.

Pelaku membunuh karena diduga emosi setelah korban menghentikan aktivitas seksual tersebut. Pelaku dan korban disebut dalam pengaruh alkohol saat kejadian itu.

"Jadi korban saat menghentikan aktivitas itu pelaku marah sehingga mengambil sangkur dan menusuk korban," kata Kasilitkrim PM-AL Lantamal XIV/Sorong Mayor (PM) Anton Sugiharto.




(asm/asm)

Hide Ads