Detik-detik Kadis Perindag Halbar Aniaya Warga Demo Kelangkaan Minyak Tanah

Detik-detik Kadis Perindag Halbar Aniaya Warga Demo Kelangkaan Minyak Tanah

Tim detikcom - detikSulsel
Jumat, 10 Jan 2025 09:30 WIB
Viral video Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Halmahera Barat (Halbar), Demisius O Boky, aniaya warga.
Foto: Istimewa
Halmahera Barat -

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadis Perindag) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) Demisius O Boky ditangkap polisi akibat menganiaya warga bernama Hardi Dano Dasim di kantornya. Pelaku kesal kepada korban yang demo kelangkaan minyak tanah.

Dalam video beredar, tampak Demisius sedang mengenakan kemeja putih dan celana kain. Dia berdiri depan korban Hardi yang sedang duduk di bangku besi.

Demisius pun terlihat mengayunkan tinjunya ke arah korban secara bertubi-tubi. Sementara korban Hardi hanya tertunduk sembari melindungi wajah menggunakan kedua tangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pria berbaju putih lainnya tampak berusaha menenangkan korban yang baru saja dianiaya. Namun korban yang tidak terima dianiaya kembali dihujani tinju oleh Demisius.

Korban Hardi yang dianiaya tampak berusaha melakukan perlwanan. Namun dia kembali terjatuh akibat dianiaya.

ADVERTISEMENT

"Lagi, lagi," ujar Hardi kepada Demisius.

"Datang ke sini sopan," balas Demisius.

Diketahui, penganiayaan itu terjadi di Kantor Disperindag Halmahera Barat, Rabu (8/1) pukul 10.00 WIT. Demisius sendiri sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.

"Penahanan sampai berkas perkara lengkap dan kami limpahkan ke kejaksaan," ujar Kapolres Halmahera Barat AKBP Erlichson kepada wartawan, Rabu (8/1/2025).

Sementara itu, korban Hardi menjelaskan duduk perkara penganiayaan yang dia alami. Menurutnya, dia awalnya datang untuk mempertanyakan dugaan keterlibatan oknum pejabat Disperindag Halbar terkait adanya pungutan liar di balik kelangkaan BBM.

"Tujuan saya untuk mempertanyakan kelangkaan minyak tanah dan ada dugaan pungli (pungutan liar) salah satu pejabat dinas ke pengecer," ujar Hardi kepada detikcom, Rabu (8/1).

Demisius saat itu tidak berada di kantor. Hardi pun hendak menempelkan pamflet berisi tuntutannya di kaca jendela kantor Disperindag Halbar.

"Beberapa saat kemudian, pak kadis tiba dan ketika itu saya ingin memasang pamflet berisi tuntutan di sejumlah jendela kantor," tuturnya.

Hardi mengaku sempat dilarang oleh Demisius menempelkan pamflet. Namun Hardi bersikeras hingga seorang staf kantor Disperindag Halbar ikut turun tangan.

"Saya mau taruh (pasang pamflet) di lantai, tapi dilerai staf. Dia (kadis) suru copot saya punya pamflet itu. Ketika mau copot, saya dorong dia punya staf," paparnya.

Aksi Hardi membuat Demisius emosi hingga melakukan penganiayaan. Demisius memukul Hardi berkali-kali meski sempat dilerai staf kantor.

"Seorang staf coba melerai, tapi justru makin membuka kesempatan kadis untuk menghantam wajah saya," sambung Hardi.




(hmw/hmw)

Hide Ads