Kronologi 2 Pria Sumedang Lompat dari Kapal Usai Curiga Jadi Korban TPPO

Mamuju

Kronologi 2 Pria Sumedang Lompat dari Kapal Usai Curiga Jadi Korban TPPO

Hafis Hamdan - detikSulsel
Selasa, 07 Jan 2025 16:00 WIB
Dua warga asal Sumedang ditemukan terdampar di Laut Mamuju, Sulawesi Barat.
Foto: Dua warga asal Sumedang ditemukan terdampar di Laut Mamuju, Sulawesi Barat. (dok. Istimewa)
Mamuju -

Dua pria asal Sumedang, Jawa Barat, Deni Sugita (40) dan Ikbal Fauzi (24) nekat melompat dari kapal yang tengah berlayar hingga ditemukan terdampar di Laut Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Keduanya mengaku nekat melompat usai curiga telah menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Kasi Humas Polresta Mamuju Ipda Herman Basir menjelaskan, korban mulanya berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur pada awal Desember 2024. Keduanya berniat bekerja di atas kapal.

"Menurut keterangan awal dari kedua korban, mereka adalah pekerja yang sebelumnya tergiur oleh lowongan pekerjaan melaut yang diiklankan melalui media sosial pada akhir November 2024," ujar Herman kepada wartawan, Selasa (7/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Herman mengatakan keduanya tergiur lowongan kerja di atas kapal dengan tawaran gaji bisa mencapai puluhan juta rupiah per bulan. Keduanya kemudian mendaftar dan sempat menerima uang muka Rp 200 ribu.

"Dalam iklan tersebut, mereka dijanjikan gaji besar hingga puluhan juta rupiah, dengan pembayaran setiap bulan ketika kapal bersandar. Setelah mendaftar, mereka sempat menerima uang muka sebesar Rp 200.000 dari total yang dijanjikan Rp 2.500.000," terangnya.

ADVERTISEMENT

Kecurigaan korban mulai muncul setelah kapal masih berlayar sekitar sebulan. Kapal tersebut tidak kunjung bersandar di dermaga.

"Namun setelah lebih dari sebulan, kapal tidak kunjung bersandar di dermaga mana pun, dan tidak ada pekerjaan yang jelas di atas kapal. Para pekerja mulai merasa resah, terlebih setelah mendengar isu bahwa kapal akan melanjutkan pelayaran ke wilayah Papua," bebernya.

Herman menyebut kedua korban mulai merasa khawatir akan keselamatannya. Keduanya lantas memutuskan melompat ke laut tanpa sepengetahuan awak kapal dan rekan-rekannya pada Kamis (2/1).

"Berbekal pelampung dan ransel yang dibungkus plastik, mereka bertahan di laut pada malam hari," kata Herman.

Kedua korban kemudian ditemukan oleh nelayan yang sedang melaut di perairan Desa Lebani, Kecamatan Tapalang Barat, Mamuju, Selasa (7/1). Keduanya ditemukan terdampar dalam kondisi lemas dan tubuh menggigil.

"Kedua korban dalam keadaan lemah, menggigil, dan melambaikan tangan meminta pertolongan," imbuhnya.

Saat ini kedua korban telah dievakuasi ke rumah kepala dusun setempat. Polresta Mamuju juga masih mendalami dugaan pidana di balik aksi nekat kedua pria tersebut melompat ke tengah laut.

"Polsek Tapalang kini mendalami informasi terkait dugaan tindak penipuan dalam rekrutmen pekerjaan tersebut," beber Herman.




(sar/asm)

Hide Ads