"Kami meminta pimpinan Polda (Sulbar) memproses hukum keterlibatan oknum anggota yang membuat resah, mengganggu ketertiban, keamanan, ketertiban kamtibmas yang ada di Mamuju," ujar Rudianto Lallo kepada detikSulsel, Kamis (2/1/2025).
Dia mengatakan anggota polisi seharusnya menjadi teladan dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Dia menekankan hal tersebut sebagai tugas pokok Polri.
"Bukan malah memperkeruh situasi. Kami minta Pak Kapolda memproses oknum-oknum polisi yang mencoreng citra Polri di mata masyarakat," tegas Rudianto Lallo.
Dia menegaskan proses hukum harus dijalankan secara transparan agar masyarakat tidak kehilangan kepercayaan terhadap institusi Polri. Apalagi kasus ini melibatkan mahasiswa dan polisi muda.
"Kita tidak butuh polisi yang seperti itu. Apalagi informasinya pelaku adalah polisi muda. Mereka harus dibina," katanya.
Di sisi lain, Rudianto mengaku mendapat informasi bahwa seluruh elemen mahasiswa dan pemuda di Mamuju bergerak gegara kasus tersebut. Dia lagi-lagi meminta langkah tegas dari Kapolda Sulbar.
"Seluruh elemen mahasiswa dan pemuda demo gara-gara kasus seperti itu. Itu tidak bisa dibiarkan yah harus ada langkah tegas," katanya.
Diberitakan sebelumnya, pengeroyokan itu terjadi di asrama putri Ikatan Pelajar Mahasiswa Mamuju Tengah (IPM-Mateng) yang berada di Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Rabu (1/1) malam. Kader HMI bernama Ramli terluka dalam pengeroyokan tersebut.
"Ada kader yang luka di bagian wajah," ujar Ketua HMI Cabang Manakarra Anshar kepada wartawan, Kamis (2/1).
(hsr/hmw)