Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menembak mati tukang ojek bernama Imran (23) dan Asrun Eko Putra (24) di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Para pelaku mengadang dan menembak korban yang baru saja mengantar penumpangnya.
Penembakan maut itu dilakukan KKB di Kampung Weni, Distrik Mage'abume, Kabupaten Puncak, Kamis (21/11) sekitar pukul 16.55 WIT. Polisi mengatakan para pelaku tanpa basa-basi langsung menembak korban.
"Yang jelas itu penumpangnya katanya dari Puncak Mulia antar ke sana, dari Pos Jawa itu," ujar Kapolres Puncak AKBP Nyoman Punia kepada detikcom, Sabtu (23/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka bawa penumpang ojek, setelah di sana dia balik diadang sama kelompok KKB dan ditembak," sambungnya.
Nyoman Punia mengatakan para pelaku langsung melarikan diri usai melakukan aksinya. Sementara jenazah korban ditemukan masyarakat.
"Masyarakat (yang menemukan jenazah korban). Masyarakat (kemudian) melaporkan ke aparat," katanya.
Dia menjelaskan bahwa proses warga melaporkan kejadian tersebut cukup memakan waktu. Pasalnya, jarak lokasi dengan Polsek setempat sangat jauh.
"Beda jauh, dia kurang lebih jam 12 (ditembak), masyarakat sampai ke Polsek kurang lebih jam 3-an," katanya.
Jenazah Dievakuasi Keesokan Harinya
Polisi sendiri tidak langsung melakukan evakuasi jenazah pada hari kejadian. Hal ini terjadi lantaran kendala akses.
"Jembatan penghubung antara Distrik Sinak dan Distrik Mageabume terputus," ujar Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024 Kombes Bayu Suseno, Jumat (22/11).
Jenazah korban sendiri baru dievakuasi pada Jumat (22/11). Kedua jenazah dibawa ke kabupaten tetangga, yakni Puncak Jaya, mengingat jarak yang lebih dekat dibandingkan bila jenazah dibawa ke pusat kota Kabupaten Puncak.
"Personel Puncak Jaya telah melaksanakan proses evakuasi bersama tim PMI terhadap 2 jenazah korban penembakan masyarakat sipil yang dilakukan oleh KKB yang terjadi di Kampung Weni," kata Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara, Sabtu (23/11).
Dia menuturkan tim PMI Puncak Jaya menggunakan 2 sepeda motor 1 unit ambulans mengevakuasi jenazah korban dari Kota Mulia menuju Distrik Sinak, Kabupaten Puncak.
"Setelahnya tim PMI yang mengevakuasi korban bergeser dari Distrik Sinak, Kabupaten Puncak menuju Kota Mulia," jelasnya.
Jenazah korban selanjutnya dibawa ke Timika. Setelah itu, jenazah kembali diterbangkan ke Makassar, Sulsel, untuk selanjutnya dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar.
(hmw/hmw)