Warga Sulsel Kembali Jadi Korban Tewas Penembakan KKB di Papua

Warga Sulsel Kembali Jadi Korban Tewas Penembakan KKB di Papua

Tim detikcom - detikSulsel
Sabtu, 23 Nov 2024 05:30 WIB
A shadow of a hand holding a gun in his hand.
Foto: Getty Images/iStockphoto/ugurhan
Puncak -

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OMP) kembali berulah dengan menembak mati pendatang asal Sulawesi Selatan (Sulsel) di Papua Tengah. Aksi keji KKB tersebut membuat tiga perantau asal Sulsel tewas dalam dua bulan terakhir.

Serangan KKB yang pertama menimpa warga bernama Jamaluddin alias Dg Eppe (51) di Kompleks Kuburan 7, Kampung Pagaleme, Distrik Pagaleme, Puncak Jaya, Senin (21/10). Korban merupakan warga Desa Bontokappong, Kabupaten Gowa.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan mengatakan Dg Eppe tewas ditembak anggota OPM pimpinan Teranus Enumbi. Korban ditembak di kios jualannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gerombolan OPM melakukan aksi penembakan terhadap masyarakat berinisial J (Jamaluddin)," ujar Kolonel Inf Candra Kurniawan dalam keterangannya, Jumat (25/10).

Candra mengatakan korban Jamaluddin tewas dengan luka tembak di leher sebelah kanan tembus ke kepala belakang bagian kiri. Dia menyebut para pelaku dalam pengejaran aparat.

ADVERTISEMENT

"OPM pelaku penembakan yang merupakan penjahat kemanusiaan dan pelanggar HAM ini sedang dalam pengejaran aparat keamanan," tegasnya.

Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara menjelaskan bahwa ada 2 orang yang berdiri di depan kios korban sebelum penembakan terjadi. Korban sempat diminta menutup kiosnya setelah adanya dua orang tersebut.

"Tiba-tiba terdengar bunyi letusan senjata api sebanyak 3 kali yang mana saat itu langsung mengenai korban Jamaluddin alias Dg Eppe dan korban langsung terkapar di samping kursi dengan wajah yang sudah berlumuran darah," ujar Kuswara.

KKB Tembak Mati 2 Tukang Ojek

Terbaru, KKB menembak mati tukang ojek bernama Imran (23) dan Asrun Eko Putra (24) di Kampung Weni, Distrik Mage'abume, Kabupaten Puncak, Kamis (21/11) sekitar pukul 16.55 WIT. Pelaku diduga KKB pimpinan Kalenak Murib.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024 Kombes Bayu Suseno mengatakan korban Imran merupakan warga Kabupaten Gowa. Sedangkan Asrun dari Kabupaten Takalar dan sudah menikah.

"Imran alamat sesuai KTP Barombong, Kabupaten Gowa. Asrun status kawin dan beralamat di Kolongkong, Desa Bontosunggu, Galesong Utara (Takalar)," kata Kombes Bayu dalam keterangannya, Jumat (22/11).

Bayu mengatakan jenazah kedua korban belum dievakuasi karena terkendala akses menuju tempat kejadian perkara (TKP). Dia menyebut jembatan yang menghubungkan Distrik Sinak dan Distrik Mageabume terputus.

"Jenazah korban belum dievakuasi dikarenakan akses jalan yang tidak memungkinkan akibat dari adanya jembatan penghubung antara Distrik Sinak dan Distrik Mageabume terputus," jelasnya.

Bayu mengatakan pihaknya akan berusaha mengevakuasi jenazah kedua korban. Pihaknya pun meningkatkan pengamanan di wilayah Puncak untuk mengantisipasi serangan susulan dari KKB.

"Saat ini tim kami dari Satgas Ops Damai Cartenz-2024 wilayah Puncak telah meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi adanya aksi susulan dari KKB," pungkasnya.




(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads