Calon Gubernur Sulsel Moh Ramdhan 'Danny Pomanto' hari ini memasifkan kampanye Pilgub Sulsel ke berbagai daerah di Kabupaten Luwu. Danny menggeber sejumlah program unggulan yang dia tawarkan bersama pasangannya, Azhar Arsyad.
Danny Pomanto awalnya menyapa warga di Pasar Suli dan Desa Buntu Kunyi, Kecamatan Suli, Luwu, Sabtu (2/11/2024). Danny selanjutnya menemui para pendukungnya di berbagai titik di Larompong dan Belopa.
Tak sampai di situ, Danny juga menemui pendukungnya di Kelurahan Padang Sappa, Kecamatan Ponrang, Luwu. Kedatangan Wali Kota Makassar dua periode tersebut disambut antusias pendukung dengan tarian dan nyanyian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Danny memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengedukasi pendukung mewaspadai jebakan politik uang dan sembako. Sebaliknya, dia mendorong warga Padang Sappa memperhatikan program yang ditawarkan paslon di Pilkada Sulsel.
"Nasib desa kami akan berikan BKK (bantuan keuangan khusus) Rp 200 juta per desa per tahun," kata Danny.
Namun Danny mengakui program tersebut mempunyai tantangan jika dirinya memenangkan Pilgub Sulsel. Dia menyinggung utang Pemprov Sulsel.
"Tapi bayar utang dulu, utangnya Pemprov Rp 1,7 triliun," katanya.
Selain itu, Danny juga berbicara soal harga hasil panen yang kerap terjun bebas. Dia pun menawarkan program intervensi pembelian hasil panen petani.
"Danny Azhar datang ke kita semua untuk menawarkan, kami membeli semua produk petani dengan harga terbaik tidak turun turun," kata Danny.
Dia menekankan program ini memungkinkan. Menurut Danny, program bank sampah di Makassar juga menggunakan pola yang sama.
"Beraninya Pak DP? Sudah kami lakukan di Makassar dalam bentuk lain. Kami adakan bank sampah, dan ini berhasil. Betapa banyak ekonomi warga Makassar membaik dari program ini," katanya.
Danny Lanjut Sapa Pendukung di Desa Wisata Nelayan Modern Sampoddo
Danny Pomanto juga menemui pendukungnya di Desa wisata Nelayan Moderen Sampoddo, Padang Kalua, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu. Danny memanfaatkan kesempatan ini berbicara soal penghargaan tinggi terhadap budaya dan tradisi.
"Tidak menghargai budaya dan tradisi maka kita akan kerdil," kata Danny.
Dia pun menyinggung sejumlah tokoh penting asal Luwu Opu Daeng Parani. Menurutnya, penghargaan budaya bagian dari penghargaan budaya.
"Karena kebesaran Tana Luwu itu sudah menjadi global influenser sejak dulu. Dikenal dengan Opu Daeng Parani lima bersaudara yang mengenai Semenanjung Malaysia, Semenanjung Brunei, Semenanjung Filipina, Semenanjung Singapura," kata Danny.
"Namanya Opu, pasti mi orang Luwu, walaupun ada Daeng-nya, separuh Wajo," sambung Danny.
![]() |
Lebih lanjut Danny juga menyinggung tokoh penting asal Luwu lainnya. Dia adalah Saweri Gading dan Amanagappa.
"Saweri Gading, Amanagappa, membuat hukum-hukum laut, luar biasa," ujarnya.
(hmw/hmw)