Oknum Kades di Bone Bolango Diduga Lecehkan Cucu, Ibu Korban Lapor Polisi

Gorontalo

Oknum Kades di Bone Bolango Diduga Lecehkan Cucu, Ibu Korban Lapor Polisi

Apris Nawu - detikSulsel
Sabtu, 02 Nov 2024 16:20 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual
Foto: iStockphoto
Bone Bolango -

Oknum kepala desa (Kades) berinisial RD di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, diduga melecehkan cucu tirinya yang kini berusia 6 tahun. Ibu korban yang keberatan kemudian melaporkan pelaku ke polisi.

"Iya, ini kepala desa dan juga kakek tirinya yang melecehkan ini anak yang masih dibawa umur," ujar ibu korban, RH (40) kepada detikcom, Sabtu (2/11/2024).

Kasus kekerasan seksual itu terjadi di Kecamatan Bone Raya, Kabupaten Bone Bolango sejak tahun 2021. RH mengatakan kasus ini terungkap usai memergoki anaknya di kamar pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi awalnya, anak ini ada di kamar dengan kepala desa yang juga kakek tirinya kejadian ini di rumah kepala desa, kami tanya sama anak ini. Kakekmu ada apa kamu di dalam, anak menyampaikan ke kami bahwa RD memegang barangnya yang sensitif begitu intinya dilecehkan," katanya.

"Kades ini melakukan pelecehan dari tahun 2021 saat itu anak ini baru umur 4 tahun dan kejadian terakhir kemarin hari Senin tanggal 27 Oktober 2024 malam hari. Ini kades melakukan pelecehan sudah tiga kali saat kami tidak ada di rumah," tambahnya.

ADVERTISEMENT

RH menuturkan anaknya selama ini tidak berani bicara terkait perbuatan pelaku karena diancam dibunuh. Dia pun langsung melaporkan kasus tersebut ke polisi usai mendengarkan keterangan anaknya pada Selasa (28/10).

"Ada ancaman katanya akan dibunuh ini korban, kalau ini korban bersuara mau bilang kejadian pelecehan ini ke kami orang tuanya, saudaranya dan lain-lain," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Bone Raya Ipda Yahya Boudelo membenarkan laporan kasus pelecehan anak di bawa umur tersebut. Dia mengatakan kasus itu sementara dalam penyelidikan.

"Ya, sudah masuk laporannya dari hari Selasa 28 Oktober 2024 yang kepala desa laporannya sudah ada, yang melaporkan orang tua dan keluarga korban," ujar Yahya Boudelo yang dikonfirmasi terpisah.




(hsr/asm)

Hide Ads