Pengakuan Asep soal Gaya Hidup Petugas Rutan KPK Usai Pungli 'Laris Manis'

Pengakuan Asep soal Gaya Hidup Petugas Rutan KPK Usai Pungli 'Laris Manis'

Tim detikNews - detikSulsel
Selasa, 15 Okt 2024 20:30 WIB
Sidang kasus pungli rutan KPK (Mulia/detikcom)
Sidang kasus pungli rutan KPK. Foto: (Mulia/detikcom)
Jakarta -

Mantan petugas Rumah Tahanan (Rutan) KPK, Asep Anzar mengungkap perubahan gaya hidup petugas rutan dari uang hasil pungutan liar (pungli). Asep menyebut uang haram itu membuat gaya hidup mereka berubah drastis.

Dilansir dari detikNews, Selasa (15/10/2024), pengakuan Asep itu terungkap dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Jakarta Pusat, Senin (14/10). Dalam sidang tersebut Asep menceritakan kesaksiannya sebagai orang yang pernah menerima uang pungli juga.

Meskipun ia juga terlibat, namun hingga saat ini dia belum ditetapkan menjadi tersangka. Asep juga mengungkap bahwa total uang yang diterimanya mencapai puluhan juta rupiah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan uang yang diterimanya itu berasal dari sosok yang disebutnya sebagai 'lurah'. Tidak hanya ada satu lurah melainkan ada beberapa lurah, tergantung lokasi dari Rutan KPK.

Asep menyebut lurah Rutan KPK di Gedung C1 adalah Ramadhan Ubaidillah dan Suharlan, lalu lurah di cabang Pomdam Jaya Guntur adalah Muhammad Ridwan. Sementara lurah di cabang Merah Putih adalah Ricky dan Muhammad Abduh.

ADVERTISEMENT

Secara keseluruhan, Asep mendapat total uang senilai Rp 99,6 juta. Asep mengaku telah menerima uang itu sejak 2019 hingga 2023. Uang itu berasal dari tahanan yang mengumpulkan uang ke lurah.

Diketahui bahwa uang itu disebut dengan 'tutup mata' agar petugas Rutan KPK merahasiakan soal praktik lancung tersebut. Karena sudah mendapatkan uang, para tahanan yang ketahuan menggunakan ponsel tidak akan dilaporkan ke institusi atau mendadak diam.

Selain itu, ada pula imbalan untuk memasukkan makanan ke para tahanan. Salah satu mantan pegawai Rutan KPK bernama Firdaus mengaku menerima Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta sebagai imbalan memasukkan makanan ke rutan.

Asep menceritakan terkait perubahan gaya hidup teman-temannya sesama petugas Rutan KPK setelah menerima pungli dari para tahanan. Ia menyebut karena uang haram tersebut, para petugas bisa punya rokok dan kemeja yang bagus.

"'Saya sebelumnya tidak mengetahui adanya pemberian dari tahanan. Saya hanya menyadari bahwa beberapa petugas rutan KPK bergaya hidup lebih'," ucap jaksa setelah membacakan BAP Asep.

"Betul," jawab Asep.

Awalnya Asep mengaku kebingungan karena gaji yang diterimanya dan petugas yang bergaya hidup lebih itu sama. Dia akhirnya menyadari perubahan itu berasal dari penerimaan pungli ke para tahanan.

"Ini Saudara sadari dari mana mereka itu dapat itu?" tanya jaksa.

"Ya kan gaji sama, kok saya rokoknya masih ngutang, kadang ngeteng. Gitu aja gitu," ucap Asep.

"Akhirnya Saudara tahu dari mana mereka dapat itu? Dapat untuk bisa bergaya hidup lebih?" tanya jaksa.

"Setelah saya dapat dari Pak Suharlan, oh mungkin dari sini," jawab Asep. Suharlan adalah salah satu 'lurah' di Rutan KPK.

Asep mengungkap awalnya dia tak menerima uang hasil pungli saat pertama kali bertugas di Rutan KPK. Ia mengaku mulai menerima uang dari pungli dari para tahanan pada 2019-2023.




(asm/ata)

Hide Ads