Polisi Dalami CCTV Pembunuhan Pensiunan TNI Pengawal Paslon Pilkada Bantaeng

Polisi Dalami CCTV Pembunuhan Pensiunan TNI Pengawal Paslon Pilkada Bantaeng

LM Mashudi - detikSulsel
Kamis, 10 Okt 2024 15:30 WIB
(untuk ilustrasi fokus detikJateng)
Foto: Edy Wahyono/detikcom
Bantaeng -

Polisi masih menyelidiki penikaman maut Purnawirawan TNI bernama Subhan (63) yang juga pengawal pribadi salah satu paslon Pilkada Bantaeng. Polisi tengah mendalami rekaman CCTV terkait pembunuhan tersebut.

"Kita sudah meminta bantuan dari Lantas Polda untuk menganalisa informasi transaksi elektronik (ITE) karena satu-satunya yang kita mau lidik analisa CCTV yang bisa," kata Kasat Reskrim Polres Bantaeng AKP Akhmad Marzuki kepada detikSulsel, Kamis (10/101/2024).

Selain mendalami rekaman CCTV, penyidik kepolisian juga telah memeriksa keterangan sejumlah saksi. Namun Akhmad mengakui pemeriksaan sejumlah saksi tersebut belum banyak membantu pihaknya dalam upaya mengidentifikasi pelaku penikaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saksi-saksi fakta yang melihat kejadian itu belum kita temukan. Makanya kita menganalisa CCTV sepanjang itu (jalan yang dilalui)," sebutnya.

Untuk diketahui, korban sempat memberikan keterangan saat menjalani perawatan di rumah sakit. Dia mengaku ditikam saat pulang ke rumah usai melakukan pengawalan terhadap salah satu paslon Pilkada Bantaeng.

ADVERTISEMENT

"Jadi (berdasarkan keterangan korban) pelakunya dua orang. Satu di motor stand by, satu pelaku menikam. Setelah penikaman pelaku langsung melarikan diri," kata Subhan kepada wartawan, Rabu (2/10).

Diberitakan sebelumnya, penikaman maut itu terjadi di Kampung Beloparang, Bantaeng, Rabu (2/10) sekitar pukul 02.20 Wita. Korban sempat menjalani perawatan di rumah sakit hingga dinyatakan meninggal pada Rabu (9/10).

"Subhan wafat jam 2 lebih (dini hari). Menurut dokter, beliau tidak bisa bertahan karena infeksi luka bekas tusukannya," ujar salah satu kerabat Subhan, Ririn, Rabu (9/10).




(hmw/sar)

Hide Ads