Pria Tuna Rungu Bunuh Gadis ABG di Keerom Sempat Lamar Korban tapi Ditolak

Pria Tuna Rungu Bunuh Gadis ABG di Keerom Sempat Lamar Korban tapi Ditolak

Hermawan Mappiwali - detikSulsel
Rabu, 09 Okt 2024 14:00 WIB
hand aim pistol in academy shooting range with flare and vintage color
Foto: Getty Images/iStockphoto/Prathaan
Keerom -

Pria tuna rungu dan tuna wicara berinisial AW (41) di Kabupaten Keerom, Papua, tega menembak mati gadis ABG berinisial MW (17) lantaran cintanya ditolak oleh korban. Pelaku juga disebut sempat berusaha untuk memperistri korban tapi lamarannya ditolak.

"Dia menyukai korban. Keluarga pelaku juga pernah minta ke keluarga korban supaya korban ini menikah dengan pelaku. Tapi karena keterbelakangan itu, tuna rungu, ditolak sama keluarga korban termasuk juga korban," ujar Kapolres Keerom AKBP Christian Aer kepada detikcom, Rabu (9/10/2024).

Selain itu, kata Christian, pelaku juga sempat mengintip korban di rumahnya. Menurutnya, korban dan pelaku memang tinggal bertetangga dengan jarak rumah 15 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelum-sebelumnya juga karena jarak rumahnya hanya 15 meter antara rumah pelaku dan korban, pelaku ini sering ngintip di tempatnya korban. Dan pernah suatu kejadian pelaku disiram air panas karena mengintip," kata Christian.

Hingga akhirnya pelaku diduga kuat membuntuti korban yang berjalan ke arah kebunnya di Kampung Bagia, Distrik Arso, Rabu (11/9) lalu. Pelaku lantas menembak mati korban dari belakang.

ADVERTISEMENT

"Tersungkur (korban) dia di kebun, kan kebunnya itu 400 meter dari rumah korban," katanya.

Diketahui, polisi membutuhkan waktu sekitar 3 minggu untuk mengungkap AW sebagai pelaku pembunuhan. Menurut Christian, pihaknya juga melibatkan saksi ahli uji kebohongan di kasus pembunuhan ini.

"Penetapan status tersangka kepada pelaku dikuatkan hasil keterangan dari saksi-saksi di TKP serta dikuatkan oleh saksi ahli poligraf (uji kebohongan) dan ahli penerjemah dari sekolah SLB sebab tersangka merupakan tuna rungu wicara," katanya.

Lebih lanjut Christian menjelaskan bahwa motif dari pembunuhan ini adalah karena tersangka sakit hati kepada korban. Cinta tersangka sempat ditolak oleh korban.

"(Motif pembunuhan) sakit hati karena cintanya ditolak korban dan rasa cemburu," katanya.




(hmw/asm)

Hide Ads