Momen Eks Pejabat Dishub Sulsel Babak Belur Dikeroyok Saat Razia di Bantaeng

Momen Eks Pejabat Dishub Sulsel Babak Belur Dikeroyok Saat Razia di Bantaeng

Sahrul Alim - detikSulsel
Rabu, 09 Okt 2024 05:30 WIB
Ilustrasi pengeroyokan sejoli usai nobar
Foto: Dok.Detikcom
Bantaeng -

Mantan Kepala UPT Wilayah I Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan (Dishub Sulsel), Andi Anwar Arifin (52) babak belur usai dikeroyok di Kabupaten Bantaeng. Anwar diamuk massa usai diduga melukai seorang warga menggunakan senjata tajam saat melakukan razia.

Peristiwa tersebut terjadi di kawasan Pantai Marina, Desa Baruga, Kecamatan Pa'jukukang pada Selasa (8/10/2024) sekitar pukul 13.00 Wita. Momen Anwar diamuk massa terekam kamera hingga videonya viral di media sosial.

"Dia kepala UPT (dinas) perhubungan wilayah I berkantor di Bantaeng. (Tetapi) Menurut info sudah nonjob beberapa bulan yang lalu," kata Kasat Reskrim Polres Bantaeng, AKP Akhmad Marzuki kepada detikSulsel, Selasa (8/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video beredar, Anwar yang mengenakan seragam dinas berlari menghindar dari kejaran sekelompok orang. Anwar tampak mengenakan helm saat massa melemparnya menggunakan batu.

Anwar sempat melakukan perlawanan saat seorang pria mendekatinya. Namun sekelompok orang terus memukul menggunakan kayu dan melemparkan batu hingga Anwar terjatuh.

ADVERTISEMENT

Tampak warga lain berupaya melerai massa yang masih menyerang Anwar. Dalam penggalan video lain, Anwar terlihat tidak sadarkan diri saat dievakuasi aparat kepolisian.

"Kita belum terlalu detail (penyebab pengeroyokan) karena para korban masih dirawat di rumah sakit," imbuh Akhmad.

Namun dari hasil penyelidikan sementara, pengeroyokan itu bermula saat Anwar melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan. Anwar disebut menjalankan tugas sebagai pegawai Dishub Sulsel yang bertugas di Bantaeng.

"Ini yang (mantan) kepala UPT ini melakukan pemeriksaan di tempat masuk wisata, karena dia kan punya kartu kuning," ujar Akhmad.

"Kartu kuning itu agak sedikit bagaimana ya, dia periksa orang yang naik motor helm (atau tidak) terus SIM, kelengkapan administrasi, kalau tidak punya itu, dia hukum," sambungnya.

Saat itu, Anwar menghukum seorang pengendara motor karena dianggap melanggar lalu lintas. Namun ulah Anwar membuat orang tua pengendara motor bernama Ramli Sinrang (58) keberatan hingga akhirnya terjadi cekcok.

"Dia (Anwar) hukumnya suruh push up dan lain sebagainya (ke pengendara motor). Nah ini ada salah seorang yang dia periksa itu punya orang tua, terjadilah pertengkaran mulut," papar Akhmad.

Namun tanpa diduga Anwar justru melukai Ramli menggunakan pisau cutter. Perbuatan Anwar memicu reaksi warga setempat hingga terjadi pengeroyokan.

"Akhirnya dia (Anwar) keluarkan cutter, dia cutter dadanya korban (Ramli). Akhirnya dikeroyoklah sama warga yang ada di situ," imbuhnya.

Akhmad menuturkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap perkara ini. Anwar masih menjalani pemeriksaan di rumah sakit sehingga belum dimintai keterangan.

"Ini untuk sementara, ya, belum menjadi hal yang akurat karena kita masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi yang mengetahui peristiwa itu terjadi," jelasnya.




(sar/hsr)

Hide Ads