Polisi Ungkap KKB Egianus Kogoya Tawarkan Proposal Bebaskan Pilot Susi Air

Polisi Ungkap KKB Egianus Kogoya Tawarkan Proposal Bebaskan Pilot Susi Air

Hasrul - detikSulsel
Rabu, 18 Sep 2024 17:48 WIB
Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Foto: Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya. (Dok. Istimewa)
Nduga -

Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 mengungkap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya menawarkan proposal pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. KKB telah menyandera pilot asal Selandia Baru itu selama lebih dari satu tahun.

KKB menerbitkan proposal terkait pembebasan Philip pada Selasa (17/9). Kepala Satgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024, Kombes Bayu Suseno mengatakan pihaknya masih mempelajari isi proposal tersebut.

"Pentingnya kami memastikan bahwa proposal ini benar-benar upaya serius untuk membebaskan pilot, mengingat KKB sebelumnya kerap membuat propaganda serupa yang tidak terealisasi," kata Bayu Suseno dalam keterangannya, Rabu (18/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam proposal tersebut, KKB menunjuk fasilitator untuk mediasi pembebasan Philip Mark Mehrtens. Menurut juru bicara KKB, Sebby Sambon, proposal tersebut sebagai respons atas tuntutan yang selama ini disuarakan oleh berbagai pihak.

"Kami akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak setelah memastikan keabsahan proposal ini agar pembebasan pilot dapat berlangsung dengan baik dan aman," kata Bayu.

ADVERTISEMENT

Bayu pun meminta dukungan dan doa dari masyarakat agar rencana pembebasan pilot Susi Air berjalan lancar tanpa adanya pengingkaran lagi dari pihak KKB.

"Kami mohon dukungan doa dari masyarakat agar upaya pembebasan pilot ini dapat terselenggara dengab baik, tanpa ada yang mengingkari atau berbuat curang" pungkas Bayu.

Untuk diketahui, pilot asal Selandia Baru itu disandera Egianus Kogoya Cs sejak 7 Februari 2023. Philip diculik KKB usai pesawat milik maskapai Susi Air yang dipilotinya dibakar di Lapangan Terbang Paro, Nduga, Papua Pegunungan.




(hsr/asm)

Hide Ads