Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 Baru Setahun Tinggal di Gorontalo

Gorontalo

Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 Baru Setahun Tinggal di Gorontalo

Apris Nawu - detikSulsel
Rabu, 04 Sep 2024 20:35 WIB
Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Desmont Harjendra.
Foto: Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Desmont Harjendra. (Apris Nawu/detikcom)
Gorontalo -

Pria berinisial YLK, terduga teroris jaringan kelompok Al-Qaeda yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri ternyata baru satu tahun tinggal di Desa Mongolato, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. YLK disebut tinggal di rumah kerabatnya.

"Iya, kurang lebih (1 tahun) karena masih terus didalami oleh Densus 88 Antiteror," ujar Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Desmont Harjendra saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (4/9/2024).

Desmont tidak memberikan keterangan lebih rinci terkait penangkapan YLK. Dia mengatakan Polda Gorontalo hanya membantu tim Densus 88 Antiteror Polri saat melakukan penangkapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kurang lebih untuk pastinya nanti akan ada rilis dari Densus 88. Polda Gorontalo hanya membantu pada saat penangkapan," katanya.

Dia memastikan situasi di Gorontalo kondusif pascapenangkapan terduga teroris tersebut. Desmont pun meminta warga untuk melapor ke polisi jika ada hal yang mengganggu Kamtibmas.

ADVERTISEMENT

"Situasi kamtibmas di Gorontalo kondusif, aktivitas masyarakat tetap berjalan normal," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Mongolato, Yasir Hasania mengatakan YLK bukan warga setempat. Dia menyebut YLK merupakan pendatang dari pulau Jawa.

"Beliau bukan orang Gorontalo, yang pasti beliau pendatang, asli yang kami dapat informasinya beliau orang Jawa," ujar Yasir Hasania kepada detikcom, Rabu (4/9).

Yasir menegaskan bahwa YLK tidak terdaftar di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gorontalo. Dia menuturkan YLK tidak pernah melapor selama menetap di Desa Mongolato.

"Saya tegaskan dan saya pastikan yang tertangkap yang disebutkan itu atau terduga itu yang dimaksud itu bukan warga atau penduduk yang tercatat di Desa Mongolato," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, Densus 88 Antiteror Polri menangkap YLK di Desa Mongolato, Kecamatan Telaga, Gorontalo pada Rabu (21/8). Pelaku diduga terafiliasi dengan kelompok Al-Qaeda.

"YLK merupakan WNI yang bergabung dengan kelompok teror Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) yang berencana melakukan aksi teror terhadap Bursa Efek Singapura pada tahun 2014," kata Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar, dilansir dari detikNews, Selasa (3/9).




(hsr/hsr)

Hide Ads