Ibu Tiri Bunuh Bocah di Kalbar gegara Tolak Urus Anak Bukan Darah Dagingnya

Kalimantan Barat

Ibu Tiri Bunuh Bocah di Kalbar gegara Tolak Urus Anak Bukan Darah Dagingnya

Riani Rahayu - detikSulsel
Jumat, 23 Agu 2024 16:09 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Pontianak -

Bocah bernama Ahmad Nizam Alfahri (6) di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) ditemukan tewas di dalam karung usai dianiaya oleh ibu tirinya, Iftahurrahmah (24). Polisi mengungkap motif pelaku melakukan penganiayaan karena menolak untuk mengurus anak yang bukan darah dagingnya.

"Dari pengakuan pelaku saat sebelum menikah pernah bilang kepada suaminya kalau tidak mau mengurus anak yang bukan darah dagingnya," kata Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Raden Petit Wijaya kepada detikcom, Jumat (23/8/2024).

Petit menjelaskan, ayah korban sempat menjanjikan kepada pelaku akan dicarikan asisten rumah tangga (ART). Namun janji tersebut tidak kunjung terealisasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan oleh suaminya dijanjikan akan dicarikan asisten rumah tangga namun hingga kejadian tersebut ART belum ada," terangnya.

Menurut Petit, korban kerap dianiaya oleh ibu tirinya. Penganiayaan itu terjadi sejak ayah kandung korban menikah dengan ibu tirinya.

ADVERTISEMENT

"Iya (korban kerap dianiaya pelaku) pelaku merupakan ibu tiri korban, dan sudah menikah dengan ayah korban selama 3 tahun," beber Raden.

Petit mengungkap, sehari sebelum meninggal, korban sempat dilarang masuk rumah dan tidak diperbolehkan makan oleh pelaku. Korban baru diizinkan masuk rumah saat kondisinya sudah lemas, lalu diminta untuk mandi oleh pelaku.

"Saat melihat korban berjalan dalam keadaan lemas dan sempoyongan, pelaku tidak sabar dan mendorong korban di depan kamar mandi, hingga korban terjatuh dan kepala korban terbentur ubin lantai," ujar Petit.

Setelah kejadian itu, kondisi kesehatan korban terus menurun hingga meninggal dunia pada Selasa (20/8). Korban yang tidak sadarkan diri sempat diberi napas bantuan oleh pelaku berkali-kali.

"Ketika pelaku mendekati korban dan hendak membantunya untuk memberikan bantuan pernapasan kembali, pelaku mendapati korban sudah tidak bernapas lagi. Sesaat kemudian pelaku melakukan pengecekan pada jantung korban dan benar bahwa detak jantung korban telah berhenti," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, korban baru ditemukan tewas rumahnya di Kelurahan Parit Tokaya, Kecamatan Pontianak Selatan, Kamis (22/8) sekitar pukul 19.05 WIB. Jasad korban disembunyikan oleh pelaku di dalam karung.

"Korban mengalami kekerasan dan penelantaran oleh ibu tirinya yang menyebabkan meninggal dunia kemudian dibungkus menggunakan plastik dan karung," ujar Raden.

Ayah korban sempat melapor ke polisi usai keberadaan korban tidak diketahui. Ayah korban mengira bocah tersebut korban penculikan. Belakangan, jasad korban diketahui setelah ada bau menyengat di sekitar rumah.

"Pelaku (istri pelapor) mengakui bahwa dialah yang melakukan perbuatan penelantaran, kekerasan kepada korban hingga meninggal," pungkasnya.




(sar/hsr)

Hide Ads