Anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Rife Kerebea (20) ditangkap usai terlibat kasus pembunuhan 13 pendulang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Rife Kerebea ternyata anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya yang memiliki peran strategis di kelompoknya.
Rife Kerebea ditangkap Satgas Damai Cartenz di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (17/8/2024) sekitar pukul 04.30 WIT. Aparat mengungkap, Rife Kerebea merupakan salah satu orang kepercayaan Egianus Kogoya.
"KKB Nduga Rife Kerebea alias Erick alias Trisna Telenggen juga mempunyai peran penting dalam kelompok KKB Kodap III Ndugama yang dipimpin Egianus Kogoya," ungkap Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Bayu Suseno dalam keterangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bayu menyebut, Rife Kerebea kerap terlibat dalam rangkaian aksi teror yang dilancarkan KKB pimpinan Egianus Kogoya. Pelaku bersama kelompoknya bermarkas di area Kampung Alguru di Distrik Krepkuri, Nduga.
"Rife Kerebea bertugas memantau pergerakan aparat TNI-Polri serta membantu mendistribusikan logistik ke markas dan pos-pos pantau KKB, serta sering memberikan saran kepada kelompok KKB," tuturnya.
Rife Kerebea merupakan buronan kasus pembantaian terhadap warga pendulang emas di Yahukimo. Polres Yahukimo menetapkannya dalam daftar pencarian orang (DPO) pada 8 November 2023.
"(Rife Kerebea terlibat) Pembunuhan masyarakat pendulang emas di Kali EI, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo pada 16 Oktober 2023," ucap Bayu.
Selama sekitar 8 bulan dalam pelarian, keberadaan Rife Kerebea pun terdeteksi. Aparat TNI dan Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz menangkap pelaku di Nduga pada Sabtu (17/8).
"Rife Kerebea alias Erick alias Trisna Telenggen kami tangkap berdasarkan laporan polisi yang telah terbit dan juga daftar pencarian orang," terang Bayu.
Pelaku pun digelandang ke Posko Ops Damai Cartenz-2024 di Polres Nduga. Dari hasil pemeriksaan, Rife Kerebea selama ini menetap di Nduga dan tergabung dalam Badan Musyawarah Kampung (Bamuskam) di Desa Sagapu.
"Yang bersangkutan bekerja sebagai Bamuskam Desa Sagapu I Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga. Pelaku bertempat tinggal di Jalan Baru Timika, Gudang Farmasi Distrik Kenyam," imbuh Bayu.
Bayu menambahkan, pihaknya masih mengembangkan kasus ini untuk menangkap pelaku lainnya. Sementara berkas perkara Rifea Karebea akan diproses agar segera dilimpahkan kejaksaan.
"Kami terus melakukan upaya penegakan hukum terhadap KKB yang melakukan gangguan keamanan di wilayah hukum Polda Papua, agar para pelaku kriminal dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum," jelasnya.
Simak kasus pembantaian pendulang emas di halaman berikutnya...
Tragedi Pembantaian Pendulang Emas
Diketahui, KKB pimpinan Egianus Kogoya membantai pendulang emas di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Senin (16/10) sekira pukul 13.30 WIT. Satgas Damai Cartenz mengungkap pelaku penyerangan berjumlah 30 orang.
"KKB tersebut melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata api, panah, parang, kampak, dan benda tajam lainnya," kata Kasatgas Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Kamis (19/10/2023).
Faizal menuturkan, KKB memusatkan serangan terhadap dua titik. Pertama, kamp pertambangan, lalu yang kedua membakar alat berat yang berada di lokasi pertambangan.
"Mereka menembaki, memanah dan mengkampak warga di sana juga membakar kamp dan alat berat," imbuhnya.
Insiden itu mengakibatkan total 95 warga menjadi korban. Namun 13 orang di antaranya ditemukan meninggal dunia, sedangkan 82 warga lainnya dievakuasi secara bertahap dalam kondisi selamat.
Jenazah korban pembantaian KKB pun ditemukan secara bertahap. Aparat TNI-Polri awalnya menemukan 7 jenazah pada Selasa (17/10), lalu 6 jenazah lainnya dievakuasi pada Jumat (27/10).
"Total ada 82 orang yang kita evakuasi. Korban selamat ditemukan selama beberapa hari," tandas Faizal.
Simak Video "Video: Dua Personel Brimob Gugur Diserang KKB di Nabire"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/sar)