Pria lanjut usia (lansia) berinisial K (97) di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), ditangkap polisi gegara menikam tetangganya, AR (54). Pelaku yang sebelumnya menyimpan dendam bertemu dengan korban saat bertamu ke rumah warga inisial A (26) hingga terjadi penikaman.
"Pelaku kami amankan dan langsung mengevakuasi korban untuk mendapatkan pertolongan," ujar Kapolsek Segeri, AKP Sofyan kepada wartawan, Sabtu (10/8/2024).
Peristiwa itu terjadi di Kampung Bonto Rennu, Desa Baring, Kecamatan Segeri, Pangkep pada Sabtu (10/8) sekitar pukul 07.30 Wita. Sofyan mengatakan pelaku dan korban masih bertetangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka (pelaku dan korban) sekampung. Jarak rumah mereka sekitar 200 meter," katanya.
Sofyan menuturkan pelaku awalnya berkunjung ke rumah A. Saat pelaku berbincang dengan A di kolong rumah, korban juga datang untuk mengajak A membantunya mengangkut padi.
"Pelaku duluan datang di TKP, rumah saksi A. Ternyata korban juga datang mau mengajak A ini membantu mengangkut hasil panennya," bebernya.
Lanjut Sofyan, A kemudian naik ke rumahnya membuat kopi untuk kedua tamunya tersebut. Saat ditinggal oleh A, pelaku dan korban justru terlibat cekcok hingga pelaku menikam korban di bagian perut.
"Karena diduga ada ketersinggungan di masa lalu, pelaku menikam dengan badik ke perut korban," ucap Sofyan.
Setelah ditikam, korban lalu melawan dengan melempar pelaku menggunakan batu hingga terluka. Korban kemudian menyelamatkan diri ke rumah kerabatnya.
"Korban melakukan perlawanan dengan melempar pelaku dengan batu mengenai kepala pelaku. Saat pelaku lengah korban melarikan diri dan melarikan diri ke keluarganya," katanya.
Selanjutnya korban dievakuasi ke Puskesmas Baring sebelum dirujuk ke RS Batara Siang Pangkep. Pelaku juga dibawa ke Puskesmas Segeri untuk mengobati luka di kepalanya kemudian diamankan di kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Pelaku kami amankan kurang lebih 1 jam setelah kejadian. Dia sempat sembunyi ke rumah kerabatnya. Korban sekarang di ICU RS Batara Siang didampingi keluarganya," kata Sofyan.
Untuk mencegah aksi balasan dari keluarga korban, pihak polsek bersama pemerintah setempat mendatangi rumah korban untuk memberi pemahaman agar mempercayakan penanganan kasus kepada polisi.
"Kami lakukan cipta kondisi bersama Camat Segeri, Kades Baring dan koramil langsung mengambil langkah untuk mendinginkan suasana. Berikan kepercayaan kepada polisi untuk penanganan kasus ini," ucapnya.
(hsr/sar)