Fakta-fakta KKB Bunuh Sadis Pilot Helikopter WN Selandia Baru di Mimika

Papua Tengah

Fakta-fakta KKB Bunuh Sadis Pilot Helikopter WN Selandia Baru di Mimika

Juhra Nasir - detikSulsel
Rabu, 07 Agu 2024 10:10 WIB
Jenazah pilot helikopter bernama Glen Malcolm Conning (50) saat dievakuasi ke Kabupaten Mimika.
Foto: Jenazah pilot helikopter bernama Glen Malcolm Conning saat dievakuasi ke Kabupaten Mimika. (dokumen istimewa)
Mimika -

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membunuh sadis pilot helikopter berkebangsaan Selandia Baru, Glen Malcolm Conning (50) di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. KKB juga membakar kursi helikopter dan barang penumpang.

Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Brigjen Faizal Ramadhani mengatakan, aksi keji KKB itu terjadi di Distrik Alama, Mimika, Senin (5/8) sekitar pukul 10.00 WIT. Selain membunuh pilot, KKB juga menyandera empat orang penumpang.

"Benar telah terjadi penyanderaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh KKB terhadap Glen Malcolm Conning yang merupakan pilot helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service," kata Faizal dalam keterangannya, Senin (5/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikcom, Rabu (7/8), berikut fakta-fakta KKB bunuh sadis pilot helikopter warga negara Selandia Baru di Mimika:

Pilot Bawa Nakes dan Bayi

Faizal mengatakan helikopter jenis IWN MD.500 ER PK yang dipiloti korban berangkat dari Bandara Moses Kilangin Timika. Korban membawa empat orang penumpang yang dua di antaranya tenaga kesehatan (nakes).

ADVERTISEMENT

"Membawa empat penumpang, yaitu dua orang dewasa (nakes) dan satu bayi serta satu anak dari Bandara Moses Kilangin Timika," ujar Faizal.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Bayu Suseno mengungkap helikopter tiba di Distrik Alama sekitar pukul 09.30 WIT. Pilot dan empat penumpang langsung diadang pelaku yang dilengkapi senjata api.

"Pilot dan penumpang diturunkan dari helikopter dan dikumpulkan di lapangan, tepatnya sekitar lokasi helikopter mendarat," ungkap Bayu.

Bayu menuturkan, KKB langsung membunuh pilot tersebut lalu jenazahnya dibawa kembali ke helikopter. Sementara keempat penumpang dibebaskan dengan alasan kemanusian.

"KKB langsung melakukan pembunuhan terhadap pilot. Jenazah pilot dibawa ke helikopter. Seluruh penumpang selamat, karena mereka merupakan warga setempat yaitu, Distrik Alama, Kabupaten Mimika," tutur Bayu.

Jenazah Pilot Dievakuasi ke RSUD Mimika

Aparat TNI dan Polri kemudian melakukan penyisiran di sekitar lokasi pada Selasa (6/8). Aparat juga mengevakuasi jenazah pilot Glen Malcolm Conning ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika.

"Mereka (aparat) telah melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian serta mengevakuasi jenazah pilot ke Timika," kata Kombes Bayu dalam keterangannya, Selasa (6/8).

Bayu mengatakan jenazah pilot dievakuasi ke RSUD Mimika untuk dilakukan visum. Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari rumah sakit.

"Jenazah pilot telah dievakuasi dari Distrik Alama ke Timika dan tiba pukul 12.50 WIT. Saat ini, jenazah telah berada di RSUD Mimika untuk dilakukan Visum Et Repertum," bebernya.

KKB Bakar Kursi Helikopter-Barang Penumpang

Bayu mengatakan dari hasil pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP), terungkap bahwa KKB hanya membakar kursi helikopter dan barang penumpang. Dia memastikan KKB tidak membakar jasad pilot.

"Yang dibakar KKB adalah jok kursi belakang helikopter dan barang-barang penumpang," katanya.

Bayu mengatakan aparat mengevakuasi Glen Malcolm dari kursi kokpit dalam keadaan meninggal dunia. Selain itu, aparat menemukan lubang bekas tembakan di bagian ekor helikopter.

"Jenazah pilot masih berada di kokpit. Ditemukan beberapa lubang bekas tembakan di ekor helikopter," ungkapnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Polisi Sebut Egianus Kogoya Dalang Pembunuhan Pilot

Polisi menduga KKB pimpinan Egianus Kogoya sebagai dalang pembunuhan pilot Glen Malcolm Conning. Pasalnya, kelompok Egianus Kogoya yang kerap melakukan teror dan pembunuhan di wilayah tersebut.

"Iya diduga KKB Nduga Kelompok Egianus Kogoya lakukan pembunuhan terhadap pilot," ujar Bayu.

Bayu mengatakan aparat tengah melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Dia lantas menyinggung pihak Egianus Kogoya yang kerap melakukan propaganda, salah satunya dengan rencana pembebasan pilot Susi Air Philip Mark Martens.

"Berita tentang rencana pembebasan sandera pilot Philip yang mereka katakan akan dilepas, itu hanya propaganda belakang. Nyatanya hari ini terjadi lagi kan? Pilot asing dibunuh oleh KKB di Distrik Alama, Kabupaten Mimika," bebernya.

Penerbangan ke Distrik Alama Dihentikan

Aksi KKB membunuh pilot helikopter tersebut membuat penerbangan ke Distrik Alama disetop hingga batas waktu yang tak ditentukan. Penerbangan sengaja dihentikan sementara karena aparat melakukan penyisiran dan mengejar para pelaku.

"Penerbangan ke Distrik Alama untuk sementara tidak dilakukan karena kami sedang melakukan kegiatan penyisiran dan penegakan hukum di sana," kata Bayu.

Bayu mengungkap kebijakan tersebut membuat proses distribusi logistik ke Distrik Alama ikut terhenti. Akibatnya, masyarakat Distrik Alama tidak memperoleh pasokan bahan makanan dan obat-obatan.

"Tindakan yang dilakukan KKB di Distrik Alama adalah aksi yang kejam dan membuat masyarakat Alama kesulitan memperoleh dukungan bahan makanan dan fasilitas kesehatan," ujarnya.

13 Nakes-Guru Dievakuasi dari Distrik Alama

Aparat kemudian mengevakuasi 13 warga dari Distrik Alama usai KKB membunuh pilot helikopter tersebut. Warga yang dievakuasi merupakan tenaga kesehatan hingga guru.

"13 orang masyarakat berhasil dievakuasi dari Distrik Alama pascapenyerangan tersebut," ujar Kepala Operasi Damai Cartenz-2024, Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Selasa (6/8).

Warga tersebut dievakuasi menggunakan 3 helikopter bell ke Aero Modeling Lanud Yohanis Kapiyau Mimika, Selasa (6/8). Mereka yang dievakuasi yakni 8 orang nakes, 2 orang guru dan 3 anak-anak.


Hide Ads