Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membunuh pilot helikopter berkebangsaan Selandia Baru, Glen Malcolm Conning (50) di Distrik Alama, Mimika, Papua Tengah, menimbulkan setidaknya dua dampak buruk ke warga setempat. Pertama, insiden itu menyebabkan penerbangan ke Distrik Alama disetop hingga batas waktu yang tak ditentukan.
"Penerbangan ke Distrik Alama untuk sementara tidak dilakukan," ujar Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024 Kombes Bayu Suseno dalam keterangannya, Selasa (6/8/2024).
Kedua, pemberhentian sementara penerbangan sekaligus membuat proses distribusi ke Distrik Alama ikut terhenti. Akibatnya, masyarakat Distrik Alama tidak memperoleh pasokan bahan makanan dan obat-obatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tindakan yang dilakukan KKB di Distrik Alama adalah aksi yang kejam dan membuat masyarakat Alama kesulitan memperoleh dukungan bahan makanan dan fasilitas kesehatan," ujarnya.
Bayu menjelaskan penerbangan sengaja dihentikan sementara karena aparat melakukan penyisiran dan mengejar KKB yang membunuh Glen Malcolm Conning. Dia menyadari kebijakan tersebut akan membuat warga Distrik Alama mengalami kesulitan.
"Penerbangan ke Distrik Alama untuk sementara tidak dilakukan karena kami sedang melakukan kegiatan penyisiran dan penegakan hukum di sana," katanya.
Polisi Curigai Egianus Kogoya Dalang Pembunuhan Pilot
Polisi sendiri mencurigai KKB pimpinan Egianus Kogoya sebagai dalang pembunuhan pilot Glen. Pasalnya, kelompok Egianus Kogoya yang kerap melakukan teror dan pembunuhan di wilayah tersebut.
"Iya diduga KKB Nduga Kelompok Egianus Kogoya lakukan pembunuhan terhadap pilot," ujar Bayu.
Bayu mengatakan aparat tengah melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Dia lantas menyinggung pihak Egianus Kogoya yang kerap melakukan propaganda, salah satunya dengan rencana pembebasan pilot Susi Air Philip Mark Martens.
"Berita tentang rencana pembebasan sandera pilot Philip yang mereka katakan akan dilepas, itu hanya propaganda belakang. Nyatanya hari ini terjadi lagi kan? Pilot asing dibunuh oleh KKB di Distrik Alama, Kabupaten Mimika," bebernya.
(hmw/hsr)