Pengacara di Manokwari Ditembak OTK, Ini 5 Hal yang Baru Diketahui

Papua Barat

Pengacara di Manokwari Ditembak OTK, Ini 5 Hal yang Baru Diketahui

Juhra Nasir - detikSulsel
Rabu, 24 Jul 2024 09:15 WIB
Pengacara Yan Christian Warinussy
Foto: Pengacara Yan Christian Warinussy. (dokumen istimewa)
Manokwari -

Pengacara, Yan Christian Warinussy menjadi korban penembakan oleh orang tidak dikenal (OTK) saat keluar dari bank di Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Komnas HAM Papua turut turun tangan mengusut kasus penembakan terhadap Yan Christian.

Penembakan itu terjadi di Jalan Sanggeng tepatnya di depan Bank Mandiri, Manokwari pada Rabu (17/7) sekitar pukul 15.39 WIT. Polisi yang menyelidiki kasus ini menyebut pelaku menggunakan senapan angin.

"Korban ditembak perkiraan sementara mungkin menggunakan senapan angin," kata Kasat Reskrim Polresta Manokwari AKP Raja Napitupulu kepada wartawan, Kamis (18/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikcom, Rabu (24/7/2024), berikut 5 hal yang baru diketahui dari kesaksian Yan Christian Warinussy:

1. Yan Suarakan HAM di Papua

Yan menduga penembakan terhadap dirinya menjadi peringatan atas pekerjaannya saat ini sebagai advokat. Sebab dia juga kerap menyuarakan HAM di Papua.

ADVERTISEMENT

"Saya merasa ini (penembakan) sebagai warning (peringatan) untuk saya karena saya sebagai advokat dan saya juga berbicara sebagai aktivis HAM di Papua," kata Yan kepada detikcom, Selasa (23/7).

2. Yan Soroti Penggunaan Anggaran Pemda

Yan mengaku saat ini sedang menyoroti penggunaan anggaran yang tidak tepat oleh jajaran pemerintah daerah. Menurutnya, penggunaan anggaran di Papua Barat dan Papua Barat Daya merugikan negara.

"Akhir-akhir ini saya fokus menyuarakan pengelolaan keuangan yang tidak baik terhadap negara dalam hal ini jajaran pemda di Provinsi Papua Barat maupun Papua Barat Daya," bebernya.

Dia pun menduga sikapnya tersebut tidak disukai oleh kalangan tertentu. Yan pun kembali menegaskan bahwa penembakan tersebut sebagai peringatan atas sikapnya.

"Mungkin, praduga saya ini menjadi hal yang tidak disenangi orang lain dan ini menjadi warning bagi saya," katanya.

3. Yan Ngaku Tak Pernah Diteror

Di sisi lain, Yan juga mengaku tidak pernah mendapatkan teror baik secara langsung maupun melalui media sosial. Dia mengungkap keluarganya juga tidak mendapat teror.

"Iya saya sendiri beberapa hari sebelum kejadian, tidak ada teror atau tanda-tanda secara fisik maupun visual atau lewat handphone maupun media sosial," ungkapnya.

"Baik saya maupun keluarga saya tidak mendapat teror sama sekali," tambahnya.

4. Komnas HAM Turun Tangan

Kasus penembakan terhadap Yan turut menjadi perhatian Komnas HAM di Papua. Komnas HAM bahkan dilibatkan dalam gelar perkara yang dilakukan kepolisian.

"Menurut informasi yang saya dapat dari Komnas HAM Provinsi Papua yang lakukan investigasi minggu kemarin, mereka ikut juga gelar perkara," ungkap Yan.

Yan pun menerima informasi dari Komnas HAM Papua bahwa polisi telah mengamankan barang bukti terkait penembakan itu. Namun, polisi belum menangkap pelaku.

"Dia (dari Komnas HAM Papua) kasi tahu saya bahwa mobil sudah diamankan tapi pelakunya atau pemilik mobil kita belum tahu apakah sudah amankan atau diambil," ujarnya.

5. 3 Jam Yan Diperiksa Polisi

Yan mengatakan dirinya sudah diperiksa oleh penyidik selama 3 jam lebih setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Dia pun berharap pelaku segera ditangkap sebab mobil yang diduga digunakan pelaku saat penembakan telah diamankan.

"Setelah keluar rumah sakit, Kamis (18/7) malam saya diperiksa penyidik mulai pukul 20.00 WIT hingga 23.30 WIT dan wawancara terkait penyelidikan," ungkapnya.

"Saya secara pribadi berharap polisi bekerja dengan sungguh-sungguh dan profesional mengungkap kasus ini," pungkasnya.




(hsr/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads