Kandidat presiden Partai Republik Donald Trump menjadi korban penembakan saat berkampanye di Pennsylvania. Insiden ini mengakibatkan Trump berlumuran darah di telinga kanannya.
Dilansir dari AFP dan BBC, insiden penembakan itu terjadi saat mantan Amerika Serikat (AS) itu berkampanye di Butler, Pennsylvania pada Sabtu (13/7) waktu setempat. Secret Service pun mengevakuasi Trump dari panggung menuju mobil.
"Kami melihat banyak orang terjatuh, tampak bingung," kata John Yeykal dari Franklin, Pennsylvania, yang menghadiri rapat umum Trump untuk pertama kalinya, dikutip dari detikNews, Minggu (14/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat dievakuasi dari panggung, Trump tampak mengacungkan tinju. Polisi bersenjata segera naik ke podium setelahnya.
"Saya mendengar suara tembakan, terdengar seperti suara petasan dan pistol kaliber kecil," tambah John Yeykal.
Dirangkum dari detikNews, berikut 7 hal tentang penembakan Trump saat kampanye di Pennsylvania:
1. Jubir Ungkap Kondisi Trump
Dilansir dari AFP, peristiwa penembakan itu membuat Trump terluka. Namun tim kampanye memastikan Donald Trump dalam kondisi baik-baik saja.
"Dia baik-baik saja dan sedang diperiksa di fasilitas medis setempat. Rincian lebih lanjut akan menyusul," kata juru bicara Steven Cheung dalam sebuah pernyataan.
Pihak Trump juga menyampaikan terima kasih atas respons cepat penegak hukum dan mengutuk tindakan keji tersebut.
"Presiden Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan petugas pertolongan pertama atas tindakan cepat mereka selama tindakan keji ini," tuturnya.
2. Biden Bersyukur Trump Selamat
Presiden Amerika Serikat Joe Biden angkat bicara mengenai insiden penembakan yang melukai Trump di Pennsylvania. Biden bersyukur kondisi Trump baik-baik saja.
"Saya bersyukur mendengar bahwa dia selamat dan baik-baik saja," kata Biden dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Minggu (14/7).
Biden mengutuk insiden penembakan yang terjadi. Dia menegaskan masyarakat harus bersatu melakukan perlawanan terhadap kekerasan itu.
"Tidak ada tempat bagi kekerasan semacam ini di Amerika. Kita harus bersatu sebagai satu bangsa untuk mengutuknya," beber Biden.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
3. Pelaku Penembakan Trump Tewas
Kepala Komunikasi Secret Service AS Anthony Guglielmi mengungkap pelaku penembakan terhadap Trump tewas. Satu peserta kampanye juga dilaporkan meninggal dan dua peserta lainnya terluka.
"Penembaknya juga sudah meninggal, kata Anthony Guglielmi dalam sebuah pernyataan dilansir CNN, Minggu (14/7).
Diketahui, penembak telah melepaskan beberapa tembakan dari 'posisi tinggi' di luar rapat umum sebelum personel Secret Service 'menetralisir' penembak tersebut.
"Kami melihat pria itu merangkak ke atap gedung di samping kami, 50 kaki dari kami," kata salah satu saksi, Greg dilansir dari BBC. "Dia punya senapan, kami bisa melihatnya dengan jelas membawa senapan."
4. Identitas Pelaku Penembakan Trump
BI mengidentifikasi pelaku penembakan upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump sebagai Thomas Matthew Crooks (20). Penembak Trump terdaftar sebagai anggota Partai Republik yang sebelumnya memberikan kontribusi kecil kepada kelompok yang berpihak pada Partai Demokrat.
"FBI telah mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks, 20, dari Bethel Park, Pennsylvania, sebagai subjek yang terlibat dalam upaya pembunuhan mantan Presiden Donald Trump pada 13 Juli, di Butler, Pennsylvania," kata FBI dalam pernyataan yang dikutip NBC dan CBS.
Dilansir dari CNN, Thomas Matthew Crooks tinggal di Bethel Park, pinggiran Pittsburgh, sekitar 35 mil selatan tempat kampanye Trump. Dia lulus dari Sekolah Menengah Bethel Park pada tahun 2022, menurut laporan media lokal dan video pembukaan sekolah tersebut.
Ketika dihubungi CNN pada Sabtu (13/7) malam waktu setempat, ayah Crooks, Matthew Crooks mengatakan dia mencoba mencari tahu 'apa yang terjadi' tetapi akan "menunggu sampai saya berbicara dengan penegak hukum" sebelum berbicara tentang putranya.
5. Trump Luka di Telinga Kanan
Trump memberi penjelasan terkait insiden penembakan yang dialaminya. Hal itu disampaikan Trump di akun media sosial Truth Social Trump, @realdonaldtrump dilansir dari AP News, Minggu (14/7).
"Yang paling penting, saya ingin menyampaikan belasungkawa saya kepada keluarga orang yang terbunuh di rapat umum tersebut, dan juga kepada keluarga orang lain yang terluka parah," kata Trump.
Trump mengatakan tidak mengetahui tentang pelaku penembakan yang kini telah tewas. Ia mengaku merasa ada yang tidak beres ketika mendengar suara tembakan.
"Saya tertembak peluru yang menembus bagian atas telinga kanan saya. Saya langsung tahu ada yang tidak beres karena saya mendengar suara mendesing, tembakan, dan langsung merasakan peluru menembus kulit. Banyak pendarahan yang terjadi, jadi saya menyadari apa yang terjadi," kata Trump.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
6. Pelaku Menembak Berkali-kali
Agen FBI mengaku kaget pelaku menembakkan peluru tanpa disadari penegak hukum. FBI bahkan heran pelaku bisa melepaskan tembakan berkali-kali selama Trump kampanye.
"Sungguh mengejutkan bahwa pria bersenjata melepaskan beberapa tembakan tanpa pihak berwenang menyadari posisinya," kata FBI dilansir dari CNN.
Agen khusus FBI, Kevin Rojek, menyebut saat ini aparat penegak hukum masih menyelidiki peristiwa tersebut. Dia mengaku penyelidikan akan membutuhkan waktu.
"Kami masih bekerja melalui aparat keamanan yang dimiliki Secret Service, tentang kemungkinan apa yang terjadi," tambahnya.
7. Jokowi Terkejut dan Sedih
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun buka suara terkait insiden penembakan yang melukai Trump. Jokowi mengaku sedih akan peristiwa tersebut.
"Saya terkejut dan sedih atas kejadian penembakan terhadap mantan Presiden Donald Trump hari ini," tulis Jokowi dalam akun X miliknya, dilansir dari detiKnews, Minggu (14/7).
Jokowi mengatakan segala bentuk kekerasan tidak dapat dibenarkan. Terutama dalam kehidupan demokrasi di seluruh dunia.
"Doa saya bagi kesembuhannya dan semua orang yang menjadi korban pada insiden ini," imbuhnya.