Campur Tangan Istri Bawa Kontraktor Kabur Usai Bunuh TKA China di Morowali

Campur Tangan Istri Bawa Kontraktor Kabur Usai Bunuh TKA China di Morowali

Reinhard Soplantila - detikSulsel
Minggu, 14 Jul 2024 14:01 WIB
Seorang tenaga kerja asing (TKA) China, Wang Fenghe (60) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), tewas ditikam oleh kontraktor berinisial AM (26).
Polisi menangkap kontraktor berinisial AM (26) di Kabupaten Gowa. Foto: (dok. istimewa)
Morowali -

Kontraktor berinisial AM (26) sempat kabur ke sejumlah daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel) usai membunuh tenaga kerja asing (TKA) China, Wang Fenghe (60) di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng). AM kabur dibantu istrinya inisial ER (31), setelah mengetahui sang suami melakukan pembunuhan.

Kanit Resmob Polda Sulsel Kompol Benny Pornika mengatakan ER membawa kabur suaminya ke tiga daerah berbeda selama kurang lebih satu bulan sejak pembunuhan dilakukan pada Senin (10/6). AM dan ER ditangkap di tempat pelarian terakhirnya di Kabupaten Gowa, Kamis (11/7).

Campur tangan ER di kasus pembunuhan TKA China tersebut bermula saat teman AM mendatangi ER di lantai dua indekosnya dengan maksud meminta baju ganti untuk AM. Saat itu, teman AM beralasan jika suaminya baru saja ditikam seseorang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu orang teman AM mengatakan AM ingin meminta baju ganti dengan alasan telah ditikam dan berada di lantai satu. Dia (ER) pun kaget dan ingin turun namun dilarang oleh rekan AM yang tak diketahui identitasnya," kata Kompol Benny kepada wartawan, Sabtu (13/7/2024).

ER yang mendapat kabar tersebut kemudian memberikan baju yang diminta oleh teman AM. Selanjutnya teman AM menitipkan pisau sangkur kepada ER untuk disimpan.

ADVERTISEMENT

"Dan orang itu menitipkan pisau sangkur yang lalu disimpannya di dalam kos," terang Benny.

Sehari setelahnya, AM datang menemui istrinya dan menceritakan bahwa dirinya telah membunuh TKA China. ER dan AM pun memilih kabur ke Kabupaten Wajo, Bone, hingga terakhir berada di Gowa, Sulsel.

"ER bersama AM menuju Kabupaten Wajo selama tiga hari, kemudian ke Kabupaten Bone selama satu minggu dan setelah itu di Kabupaten Gowa di rumah saudaranya," jelas Benny.

Saat kabur, lanjut Benny, ER dan AM turut membawa barang bukti sebilah pisau sangkur yang digunakan saat membunuh korban. Barang bukti tersebut kemudian disimpan di lemari rumah saudaranya di Kabupaten Gowa.

"Dibawa sebilah sangkur lengkap dengan sarung yang digunakan pelaku saat membunuh yang kemudian disimpan di lemari yang ada di rumah tersebut," sebut Benny.

Kontraktor Kepergok TKA China Curi Tembaga

Polisi mengungkap pembunuhan yang dilakukan AM terhadap korban bermula ketika pelaku kepergok hendak mencuri tembaga. Saat itu, korban mengejar pelaku yang berusaha melarikan diri dengan melemparinya menggunakan batu.

"Korban menunjuk pelaku sambil marah-marah dan mengejar pelaku sambil melemparinya dengan batu," kata Benny.

Belakangan, pelaku AM yang dikejar korban menemui jalanan buntu. Pelaku lantas mencoba menyerang balik korban dengan memukul dan menendangnya hingga tak berdaya.

"Pelaku menemui jalan buntu kemudian berbalik mendatangi korban dan terjadi perkelahian. Pelaku memukul wajah korban satu kali hingga terjatuh, kemudian menendang kakinya sebanyak satu kali," jelas Benny.

"Pelaku mengeluarkan sangkur miliknya dan menusuk korban pada bagian sebelah kanan sebanyak dua kali dan bagian leher korban sebanyak tiga kali hingga korban berlumuran darah," tutur Benny.

Sebagai informasi, aksi pelaku hendak mencuri tembaga itu dilakukan di Mess PT Kemurnian Tinggi Gas Indonesia (KTGI) Bahadopi Morowali. Pelaku saat itu baru saja hendak memotong gembok kontainer yang berisi tembaga.

"Pada saat pelaku hendak memotong gembok kontainer yang berisi tembaga, tiba-tiba korban datang bersama dua ekor anjingnya memergoki pelaku," ujar Kompol Benny.




(asm/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads