Licik-Keji OPM Jadikan Ibu-Anak Tameng Saat Tembak Pesawat di Bandara Sinak

Papua Tengah

Licik-Keji OPM Jadikan Ibu-Anak Tameng Saat Tembak Pesawat di Bandara Sinak

Juhra Nasir - detikSulsel
Rabu, 10 Jul 2024 05:30 WIB
Bekas tembakan OPM ke pesawat Smart Aviation Air di Bandara Sinak.
Foto: Bekas tembakan OPM ke pesawat Smart Aviation Air di Bandara Sinak. (Dok. Istimewa)
Puncak -

Ulah keji anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menembak pesawat Smart Air PK-SNH di Bandara Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, membuat aparat kesulitan melakukan tindakan tegas. Pelaku menjalankan siasat liciknya dengan menjadikan ibu dan anak-anak sebagai tameng saat kabur dari kejaran aparat.

Anggota OPM menembak pesawat Smart Air yang hendak mendarat di Bandara Sinak, Distrik Sinak, Puncak pada Senin (8/7) sekitar pukul 11.40 WIT. Pelaku penyerangan terdeteksi 3 orang yang dilengkapi senjata api laras panjang.

"Penembakan terjadi sekitar pukul 11.40 WIT, dan mengenai bilah baling-baling pesawat," kata Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Bayu Suseno dalam keterangannya, Selasa (9/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bayu memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Pesawat Smart Air yang mengangkut 5 penumpang berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Sinak.

"Pilot pesawat dengan sigap memutuskan untuk tetap mendarat di Bandara Sinak dan menunggu situasi aman untuk kembali ke Nabire," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Bayu, penyerangan OPM turut membuat pesawat dari maskapai NGA tertunda keberangkatannya. Pesawat NGA dan Smart Air baru bisa lepas landas ketika situasi dipastikan kondusif sekitar pukul 11.55 WIT.

"Pesawat Smart Air dan NGA yang sempat tertunda keberangkatannya, berhasil kembali ke tujuan awal, yakni Nabire dan Mimika," ucap Bayu.

Bayu menambahkan, OPM juga menyerang Pos Gudang Logistik Yonif 751. Serangan pelaku sempat dibalas aparat gabungan sehingga terjadi kontak tembak.

"Usai melakukan penembakan, aparat gabungan langsung merespons dengan melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut," sambungnya.

Bayu melanjutkan, aparat masih memburu pelaku penembakan. Patroli dan operasi keamanan terus diperketat untuk mencegah terjadinya aksi OPM kembali.

"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan melapor kepada aparat keamanan jika melihat aktivitas mencurigakan," jelas Bayu.

Sementara itu, Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan mengaku, aparat berhati-hati saat melakukan aksi balasan terhadap penyerangan OPM. Para pelaku berlindung di balik ibu dan anak-anak yang dijadikan tameng.

"Modus menjadikan mama-mama dan anak-anak sebagai tameng merupakan modus OPM saat melancarkan aksinya," ungkap Candra dalam keterangannya, Senin (8/7).

Candra mendeteksi ada tiga pelaku yang melakukan penyerangan. Salah satu anggota OPM terpantau membawa senjata api laras panjang.

"Aparat TNI yang berada di Bandara Sinak langsung dengan cepat mengamankan Bandara Sinak, dan terlihat 3 orang OPM," bebernya.

Aparat sempat melakukan pengejaran. Namun personel tidak bisa serta melakukan penindakan karena khawatir berdampak kepada ibu dan anak-anak yang dibawa serta anggota OPM.

"Beberapa mama-mama dan anak-anak yang dijadikan tameng. Sehingga aparat keamanan lebih berhati-hati agar mama-mama dan anak-anak tetap selamat," sebut Candra.

Candra mengatakan, personel telah bersiaga di Bandara Sinak untuk mengantisipasi serangan susulan dari OPM. Sementara para pelaku penyerangan masih dalam pengejaran.

"Gerombolan OPM yang melakukan aksi penembakan berhasil lolos dari pengejaran aparat keamanan," tandasnya.




(sar/hsr)

Hide Ads