Bentrokan antarsuku di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, yang dipicu pemilihan legislatif (Pileg) 2024 menewaskan 4 orang. Polisi yang melakukan penyelidikan menangkap empat orang kepala perang yang diduga menjadi pemicu bentrokan.
Bentrokan pertama terjadi di Distrik Geselma, Nduga pada Kamis (15/2) sekitar pukul 14.30 WIT. Dalam bentrokan ini, tiga orang menjadi korban dan satu di antaranya meninggal dunia.
Bentrokan antarsuku kembali pecah di Kota Kenyam, tepatnya di depan rumah Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Nduga pada Selasa (2/7) sekitar pukul 11.45 WIT. Tiga orang dilaporkan tewas dalam bentrokan kedua ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bentrokan Saat Perhitungan Suara
Kapolres Nduga AKBP Vinsensius Jimmy Parapaga mengatakan bentrokan di Distrik Geselma pada Kamis (15/2) terjadi saat masyarakat tengah melakukan pemungutan suara. Cekcok mulai terjadi saat kepala Distrik Geselma mendapat ancaman dari kepala Dinas Bencana Alam Kabupaten Nduga.
"Peristiwa dimulai saat tengah dilakukan perhitungan suara di Distrik Geselma dan pembagian suara untuk ketiga caleg telah disepakati," kata AKBP Vinsensius Jimmy Parapaga dalam keterangannya, Sabtu (17/2).
"Situasi memanas ketika kepala Distrik mendapat ancaman dari kepala Dinas Bencana Alam, yang memicu keributan dan saling serang di antara kedua kubu," lanjutnya.
Dia menuturkan kedua kelompok warga saling serang menggunakan senjata tajam. Insiden ini menyebabkan dua orang luka-luka karena terkena anak panah.
"Ada tiga korban dalam peristiwa tersebut, dengan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya luka akibat terkena panah," ungkap Vinsensius.
3 Orang Tewas Dalam Bentrokan Susulan
Belakangan bentrokan antarsuku kembali pecah di Kota Kenyam, tepatnya di depan rumah Sekda Kabupaten Nduga pada Selasa (2/7) sekitar pukul 11.45 WIT. Bentrokan tersebut disebut-sebut masih terkait kasus Pileg 2024.
"Masih terkait rentetan peristiwa konflik Pemilu 2 kubu di Nduga," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo kepada detikcom, Kamis (4/7).
"Dua kelompok tersebut melakukan aksi saling serang di depan rumah Sekda Kabupaten Nduga. Tidak berselang lama terdapat 2 orang masyarakat pendatang dievakuasi setelah mendapatkan penyerangan dari kubu yang sedang bertikai," lanjutnya.
Benny menyebut, dua korban yang dievakuasi tersebut bernama Marianus Gery (63) selaku pendeta Gereja yang tewas di tempat. Kemudian Abraham Runga (51) yang sempat dirawat sebelum akhirnya meninggal dunia.
"Pendeta Gery mengalami luka bacok di leher dan jari putus dalam kondisi meninggal dunia di TKP dan Abraham Runga yang mengalami luka bacok di kepala juga dalam kondisi meninggal dunia saat dirawat di RSUD Nduga," bebernya.
Selanjutnya, kata Benny, pihaknya kembali melakukan penyisiran dan menemukan 1 jasad tanpa identitas. Dia mengungkapkan jasad tersebut masih dalam penyelidikan.
"Saat ditelusuri kembali oleh tim, terdapat 1 orang dalam keadaan meninggal dunia yang kini identitas dan penyebabnya masih diselidiki oleh Polres Nduga," ujarnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Simak Video "Video: Imbauan AS Hindari ke 2 Wilayah di Papua, Ini Respons Asosiasi Wisata"
[Gambas:Video 20detik]