Kata TNI soal OPM Bunuh Sopir Angkot Asal Jeneponto Keji-Langgar HAM Berat

Kata TNI soal OPM Bunuh Sopir Angkot Asal Jeneponto Keji-Langgar HAM Berat

Tim detikSulsel - detikSulsel
Minggu, 16 Jun 2024 07:00 WIB
Brigjen Kristomei Sianturi.
Brigjen Kristomei Sianturi. Foto: (Grandyos Zafna/detikcom)
Makassar -

TNI mengutuk keras aksi anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menembak mati dan membakar mobil sopir angkot asal Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Rusli (40). Aksi tersebut dinilai sebagai tindakan keji dan melanggar HAM berat.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI Angkatan Darat Brigjen Kristomei Sianturi dalam unggahan Instagram TNI AD, seperti dilihat Sabtu (15/6/2024). Menurut Kristomei, aksi KKB membunuh warga tidak berperikemanusiaan.

"Tindakan keji dan tak berperikemanusiaan kepada masyarakat sipil ini jelas melanggar HAM berat," tegas Kristomei.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kristomei turut membantah jika korban bernama Rusli yang dibunuh oleh KKB merupakan prajurit TNI. Diketahui, OPM melalui akun Twitter (X) @Revolutions1977 menyebarkan informasi dengan narasi bahwa mereka telah membunuh serta membakar seorang prajurit TNI bernama Serka Rusli beserta mobilnya di Kopo Paniai Papua pada Selasa (11/6) lalu.

"Selain itu akun @Revolutions1977 jelas-jelas telah memberikan informasi palsu/disinformasi kepada masyarakat," tegas Kristomei.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Kristomei mengklarifikasi bahwa foto Prajurit yang diunggah melalui akun @Revolutions1977 bernama Serka Rusli adalah foto lama saat Serka Rusli masih berpangkat Sertu. Serka Rusli saat ini juga dipastikan dalam keadaan sehat dan masih berdinas di Yonif 753/AVT.

"Yang menjadi korban penembakan dan pembakaran secara keji oleh OPM sesungguhnya adalah benar seorang warga masyarakat biasa bernama Daeng Rusli asal Makassar (Jeneponto) yang sehari-hari berprofesi sebagai supir taksi," demikian pernyataan dalam unggahan itu.

Sebagai informasi, peristiwa KKB menembak dan membakar mobil Rusli itu terjadi di Kampung Timida, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Selasa (11/6) sekitar pukul 13.30 WIT. Para pelaku melepaskan tembakan hingga membuat masyarakat juga setempat panik.

Selengkapnya di halaman selanutnya.

Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

Tak lama setelah KKB menembak mati sopir angkot di Kabupaten Paniai, KKB di Kabupaten Puncak juga beraksi hingga menyebabkan seorang prajurit Praka Hendrik gugur. Korban merupakan anggota Koramil 1717-02/Sinak.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024 AKBP Bayu Suseno mengatakan lenembakan itu terjadi di Jalan Bandara, Kampung Tapulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, pada Sabtu (15/6) sekitar pukul 13.20 WIT. Penembakan dilakukan oleh KKB pimpinan Kalenak Murib.

"Korban diduga mengalami luka tembak pada bagian punggung sehingga korban gugur dalam tugas. Dapat kami menyampaikan bahwa, pelaku penembakan ini merupakan KKB wilayah Sinak pimpinan Kalenak Murib," kata Bayu dalam keterangannya, Sabtu (15/6).

Dia menuturkan, penembakan itu berawal saat aparat keamanan melakukan patroli rutin menggunakan kendaraan roda empat. Tanpa diduga, para pelaku melancarkan serangan ke arah kendaraan yang ditumpangi korban.

"Usai melakukan penembakan terhadap korban, para pelaku anggota KKB langsung melarikan diri ke kampung Tinonggame untuk menghindar dari kejaran aparat gabungan TNI-Polri," tuturnya.

"Kami dari Satgas Ops Damai Cartenz-2024 dan aparat gabungan TNI-Polri telah merespons kejadian tersebut dengan melakukan pengejaran terhadap KKB, pelaku penembakan ini," sambung Bayu.

Bayu menyebut Praka Hendrik gugur setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas Sinak. Bayu menegaskan pihaknya sedang melakukan pengejaran terhadap KKB.

"Untuk saat ini korban telah dievakuasi ke Puskesmas Sinak untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Satgas Ops Damai Cartenz-2024 akan terus melakukan pengejaran dan penegakan hukum yang tegas dan terukur terhadap kelompok KKB di Papua ini," pungkasnya.


Hide Ads