Warga Bibida Paniai Minta Diungsikan Usai OPM Bunuh Sopir Angkot Asal Sulsel

Papua Tengah

Warga Bibida Paniai Minta Diungsikan Usai OPM Bunuh Sopir Angkot Asal Sulsel

Juhra Nasir - detikSulsel
Senin, 17 Jun 2024 21:15 WIB
Warga di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, meminta diungsikan ke Gereja Madi usai OPM menembak mati sopir angkot bernama Rusli (40)
Foto: Warga di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, meminta diungsikan ke Gereja Madi. (dokumen istimewa)
Paniai -

Warga di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, meminta diungsikan ke Gereja Madi usai Organisasi Papua Merdeka (OPM) menembak mati sopir angkot bernama Rusli (40) asal Sulawesi Selatan (Sulsel). Warga mengaku takut atas teror dilakukan OPM kelompok Undius Kogoya.

"Masyarakat meminta mengungsikan mereka sementara waktu dari wilayah Bibida ke Gereja Madi di Kabupaten Paniai," kata Komandan Satgas Media Koops Habema, Letkol Arh Yogi Nugroho dalam keterangannya, Senin (17/6/2024).

Dia mengatakan warga bahkan meminta mobil truk untuk mengangkut mereka ke Gereja Madi. Yogi menyebut warga turut mendukung langkah aparat dalam melakukan penindakan terhadap OPM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masyarakat telah mengajukan permohonan bantuan dukungan truk-truk aparat keamanan (Apkam) yang berada di lapangan untuk mengungsikan. Para tokoh masyarakat yang mewakili suara para warga setempat, telah menyampaikan kepada pihak Apkam tentang dukungan mereka terhadap operasi penindakan Apkam gabungan terhadap OPM," bebernya.

Yogi mengaku warga Distrik Bibida menginginkan daerahnya aman dari segala bentuk ancaman dan gangguan dari OPM. Apalagi, warga sempat diteror pascapenembakan terhadap Rusli hingga tewas.

ADVERTISEMENT

"Aparat gabungan berhasil dalam merebut wilayah Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, yang selama ini dikuasai OPM. Perebutan Distrik Bibida dilakukan pascakelompok OPM pimpinan Undius Kogoya menembak warga sipil tidak bersenjata dan tidak berdosa asal Jeneponto, Sulawesi Selatan, bernama Rusli," tuturnya.

"OPM pimpinan Undius Kogoya masih belum jerah dalam usahanya mengganggu keamanan serta situasi kondusif di wilayah Bibida. Terlihat adanya upaya-upaya OPM untuk mengganggu masyarakat di sekitar wilayah Bibida," lanjutnya.

Lebih lanjut Yogi mengatakan warga tidak menerima kehadiran OPM di wilayah Bibida. Apalagi, OPM kerap menebar teror dengan merampas hasil pertanian hingga baru-baru ini menembak warga sipil.

"OPM selama ini dengan mengambil paksa hasil kebun, ternak dan bahkan beberapa anak perempuan warga. Aksi-aksi tidak terpuji dan tidak berperikemanusiaan oleh OPM telah sering dan nyata-nyata dilakukan untuk mengintimidasi warga masyarakat," tutupnya.

Untuk diketahui, Rusli tewas ditembak OPM kelompok Undius Kogoya di Kampung Timida, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Selasa (11/6) sekitar pukul 13.30 WIT. Para pelaku melepaskan tembakan hingga membuat masyarakat setempat panik.

"Pelaku penembakan dan pembakaran ini adalah KKB Intan Jaya pimpinan Undius Kogoya yang selama ini melakukan aksi kriminal di Kabupaten Paniai," kata Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Selasa (11/6).




(hsr/hsr)

Hide Ads