Istri Sopir Angkot Ditembak Mati KKB di Paniai Desak Komnas HAM Turun Tangan

Istri Sopir Angkot Ditembak Mati KKB di Paniai Desak Komnas HAM Turun Tangan

Andi Muh Akbar Razak - detikSulsel
Jumat, 14 Jun 2024 21:29 WIB
Keluarga sopir angkot ditembak mati KKB menangis histeris saat jenazah tiba di rumah duka.
Foto: Keluarga sopir angkot ditembak mati KKB menangis histeris saat jenazah tiba di rumah duka. (Andi Muh Akbar Razak/detikSulsel).
Jeneponto -

Komnas HAM didesak untuk mengambil tindakan tegas perihal sopir angkot asal Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), bernama Rusli (40), yang ditembak mati kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Paniai, Papua Tengah. Keluarga korban mengutuk aksi KKB yang dianggap tidak berperikemanusiaan.

"Biadab sekali KKB di Papua, dimana sebenarnya Komnas HAM, TNI, Polri," kata isri korban, Diana kepada detikSulsel, Jumat (14/6/2024).

Menurut Diana, Komnas HAM seharusnya dapat memberikan perhatian serius terhadap kasus ini. Dia berencana akan mendatangi kantor Komnas HAM jika tidak ada tindakan serius.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Komnas HAM harus turun tangan, sudah banyak korban atas ulah KKB itu, mau sampai kapan begini terus?" sesalnya.

Diana menuturkan, suaminya pergi merantau ke Kabupaten Paniai hanya ingin mencari rezeki. Mereka punya tiga orang anak yang harus dinafkahi.

ADVERTISEMENT

"Ada istrinya, ada anaknya kenapa kau (KKB) bunuh? Apa memang salahnya itu Rusli? Dia cuma sopir mobil kasian," ucapnya sembari menangis.

Diana berharap Komnas HAM bisa memberi kabar baik atas kasus ini. Dia meminta agar KKB bisa ditumpas supaya tak ada lagi korban berikutnya.

"Kami mendukung Komnas HAM, TNI dan Polri untuk memberantas KKB, mereka rakyat kecil yang berjuang untuk menafkahi istri dan anaknya, seperti yang dialami saudara kita almarhum Rusli," ucapnya.

Di lain sisi, dia juga khawatir jika nanti TNI-Polri berhasil menumpas KKB malah justru dianggap melanggar HAM. Makanya dalam hal ini, dia berharap Komnas HAM bisa bijak dalam bertindak.

"Jangan sampai jika TNI bergerak memberantas KKB lalu kemudian Komnas HAM mengatakan melanggar hak asasi manusia, tapi jika masyarakat yang dibunuh KKB Komnas HAM bobo cantik," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Aparat TNI mengejar anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) penembak sopir angkot bernama Rusli hingga tewas di Paniai, Papua Tengah. Aparat juga menyisir rute pelarian OPM hingga menemukan senapan angin, amunisi, hingga anak panah.

"Kelompok OPM berhasil dipukul mundur, dan melarikan diri ke arah Distrik Bibida. Selesai proses evakuasi jenazah (Rusli) berhasil dilakukan, TNI melanjutkan pengejaran terhadap kelompok OPM pimpinan Undius Kogoya sebagai pelaku penembakan dan pembakaran," kata Panglima Kogabwilhan III Letjen TNI Richard TH Tampubolon dalam keterangannya, Jumat (14/6).

Diketahui, Rusli ditembak mati KKB di Kampung Timida, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Selasa (11/6) sekitar pukul 13.30 WIT. Jenazah Rusli telah tiba di Dusun Pabaeng-baeng, Desa Karelayu, Kecamatan Bontoramba, Jeneponto, Sulsel, Rabu (12/6) dan kemudian dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat, Kamis (13/6).




(ata/ata)

Hide Ads