Sopir Angkot Ditembak Mati KKB Sempat Telepon Teman: Saya Akan Dibunuh

Sopir Angkot Ditembak Mati KKB Sempat Telepon Teman: Saya Akan Dibunuh

Andi Muh Akbar Razak - detikSulsel
Rabu, 12 Jun 2024 17:26 WIB
Kepala Dusun Pabaeng-baeng, Desa Kareloe, Kecamatan Bontoramba, Jeneponto, Sulsel, Hendrik.
Foto: Kepala Dusun Pabaeng-baeng, Desa Kareloe, Kecamatan Bontoramba, Jeneponto, Sulsel, Hendrik. (Andi Muh Akbar Razak/detikSulsel)
Jeneponto -

Sopir angkot asal Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Rusli (40) sempat menelepon temannya sebelum tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Paniai, Papua Tengah. Rusli memberitahukan jika akan dibunuh.

Kepala Dusun Pabaeng-baeng, Jeneponto, Hendrik (37) mengatakan, dirinya mendapatkan laporan dari rekan korban sesama sopir bernama Emang. Kata Hendrik, Emang sempat berpapasan dengan korban sebelum kejadian.

"Emang dan Rusli sempat berlawanan arah (papasan) lalu tidak lama kemudian Rusli (korban) menelepon Emang," kata Hendrik di kediaman orang tua korban di Pabaeng-baeng, Rabu (12/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendrik mengatakan, korban menelepon Emang dengan menyampaikan kalau dirinya akan dibunuh. Menurutnya, suara korban saat itu terdengar gemetaran seakan dihantui rasa ketakutan.

"Ancamannya bahwa saya akan dibunuh, itu yang dia bahasakan ke temannya atas nama Emang," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Hendrik menuturkan sebelum berpapasan dengan Emang, korban lebih dulu bertemu dengan sopir lainnya bernama Ino di salah satu mesin ATM. Ino juga mengaku melihat dua orang penumpang wanita menaiki mobil korban sebelum berpisah.

"Dua penumpang perempuan menurut teman sopirnya yang lain atas nama Ino, dia bilang saya terakhir ketemu Rusli di BRI," terang Hendrik.

Kendati demikian, Hendrik enggan berkesimpulan jika dua penumpang tersebut adalah anggota KKB. Meskipun tak berselang lama setelah pertemuan itu, insiden penembakan pun terdengar.

"Saya kurang tahu apakah perempuan itu bagian daripada KKB atau apa saya tidak tahu, yang jelasnya telponnya mengatakan saya diancam," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, jenazah sopir angkot bernama Rusli, korban penembakan KKB di Paniai, Papua Tengah, diterbangkan ke Makassar, Sulsel. Jenazah Rusli lebih dulu dievakuasi ke Timika.

"Jenazah Daeng Rusli korban kekejaman KKB Intan Jaya, pimpinan Undius Kogoya pada hari ini telah berhasil dievakuasi di Timika," kata Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2024, AKBP Bayu Suseno dalam keterangannya, Rabu (12/6).

Diketahui, peristiwa itu terjadi di Kampung Timida, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Selasa (11/6) sekitar pukul 13.30 WIT. Para pelaku melepaskan tembakan hingga membuat masyarakat setempat panik.

"Pelaku penembakan dan pembakaran ini adalah KKB Intan Jaya pimpinan Undius Kogoya yang selama ini melakukan aksi kriminal di Kabupaten Paniai," kata Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Selasa (11/6).




(ata/asm)

Hide Ads