Kasus itu bermula saat MN dan SR bertemu di ruang tamu rumah mereka di Jalan Sei Kuyang, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Sabtu (18/5). Wanita MN tanpa basi-basi mengajak SR menghabisi nyawa EJ.
"SR baring-baring di ruang tamu sambil main HP kemudian mendekati mamanya yaitu MN dan MN langsung berbicara kepada SR dengan kata-kata 'nanti malam kita bunuh kakakmu'," ujar Kasi Humas Polres Berau Iptu Suradi mencontohkan percakapan kedua pelaku, saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (21/5/2024).
Saat memasuki Minggu (19/5) pukul 00.30 Wita, dini hari, pelaku MN dan SR memasuki kamar korban untuk melakukan pembunuhan seperti yang mereka rencanakan sebelumnya. Pelaku SR lantas mematikan lampu.
"Sementara ibunya pergi ke dapur mengambil pisau," ungkapnya.
Kedua pelaku kemudian langsung membunuh korban yang sedang tertidur. Pelaku SR disebut bertugas menindih korban sementara MN menjadi eksekutor dengan cara menusukkan pisau ke leher korban sebanyak dua kali.
"Setelah ditusuk pelaku SR masih menindih korban yang pada saat itu meronta-ronta. 5 menit kemudian baru dilepas dan korban terjatuh ke lantai dan sempat kejang-kejang," bebernya.
Usai melihat korban tidak bergerak, keduanya kemudian mengangkat tubuh EJ dan membaringkannya ke atas ranjang. Tak lupa MN meminta SR membuang pakaiannya yang berlumuran darah.
"Pelaku MN meminta SR membuang bajunya ke sungai karena terkena darah korban dan setelah itu kembali tidur," sebutnya.
Pada pukul 03.30 Wita, MN kemudian mulai berakting dengan berteriak meminta tolong ke luar rumah usai melihat jasad EJ. Ia pun membuat keterangan palsu dan melapor ke Ketua RT setempat.
"Penemuan mayat korban itu hanya alibi pelaku, karena mereka bersekongkol menghilangkan nyawa korban," katanya.
Polisi mengungkap motif MN nekat membunuh sadis putranya. Pelaku disebut sakit hati karena korban pengangguran dan kerap mengambil uang milik pelaku.
"Kedua pelaku kerap cekcok dengan korban dan juga kedua pelaku sakit hati karena korban tidak memiliki pekerjaan serta sering mengambil uang pelaku dan meminjam handphone tanpa bilang-bilang," kata Iptu Suradi.
(hmw/hsr)