Remaja di Mamuju Bunuh Teman Sekolah gegara Dendam Sering Di-bully

Sulawesi Barat

Remaja di Mamuju Bunuh Teman Sekolah gegara Dendam Sering Di-bully

Hafis Hamdan - detikSulsel
Jumat, 10 Mei 2024 14:00 WIB
Ilustrasi penyelidikan pembunuhan berantai
Ilustrasi penyidikan pembunuhan. Foto: Edi Wahyono
Mamuju -

Polisi mengungkap motif remaja berinisial HK (18) yang tega menghabisi nyawa teman sekolahnya bernama Fharil (18) dengan cara menikam korban 28 kali pakai badik di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Polisi menyebut pelaku dendam kepada korban karena sering di-bully.

"Terduga pelaku melakukan penikaman terhadap korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan dendam sering di-bully oleh korban sewaktu masih sekolah bersama di SMK Papalang," ujar Kasi Humas Polresta Mamuju Ipda Herman Basir kepada wartawan, Jumat (10/5/2024).

Herman mengatakan pelaku dan korban sebelumnya bersama-sama ke sekolah untuk membantu memperbaiki air conditioner (AC) pada Kamis (9/5). Saat sedang bekerja, korban diduga kembali melontarkan kata-kata yang membuat pelaku sakit hati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban ini bilang 'bodoh' sambil memegang kepala pelaku saat memperbaiki AC itu," terangnya.

Herman melanjutkan, setelah memperbaiki AC, keduanya lantas pulang bersama-sama. Pelaku saat itu membonceng korban dengan motornya.

ADVERTISEMENT

Namun saat berada di Jalan Poros Toabo-Topore, pelaku meminta korban memberhentikan motornya. Saat itu, pelaku langsung menarik badik yang disimpannya dan langsung menikam korban dari belakang.

"Pelaku ini dibonceng sama korban, iya dari belakang (pelaku menikam korban)," bebernya.

Herman menyebut pelaku menikam korban sebanyak 28 kali di beberapa bagian tubuh. Setelah menghabisi nyawa temannya, pelaku langsung meninggalkan korban yang sudah dalam keadaan tergeletak bersimbah darah.

"Korban mengalami luka tusukan pada bagian punggung sebanyak 11 tusukan, lengan kanan 2 tusukan, bahu kanan 2 tusukan, wajah sisi kanan 4 tusukan dan belakang kepala 9 tusukan," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Fharil ditemukan tewas tergeletak di Jalan Poros Topore -Toabo, Dusun Pamalaliang, Desa Topore, Kecamatan Papalang pada Kamis (9/5) sekitar pukul 18.30 Wita. Warga sempat mengira Fharil merupakan korban kecelakaan lalu lintas.

"Diduga korban lakalantas, mayat tersebut ditemukan tergeletak di pinggir jalan tak jauh dari sepeda motor Yamaha Jupiter MX tanpa plat miliknya," ujar Kasi Humas Polresta Mamuju Ipda Herman Basir kepada wartawan, Jumat (10/5).

Herman menuturkan pelaku berhasil ditangkap tak lama setelah kejadian di tempat persembunyiannya di Kecamatan Papalang. Saat ini pelaku masih dalam pemeriksaan di ruang Satreskrim Polresta Mamuju.




(ata/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads