Anggota OPM Pembunuh Prajurit Yon Zipur di Maybrat Divonis Seumur Hidup Bui

Anggota OPM Pembunuh Prajurit Yon Zipur di Maybrat Divonis Seumur Hidup Bui

Juhra Nasir - detikSulsel
Jumat, 26 Apr 2024 10:00 WIB
Caucasian woman holding gavel
Foto: Getty Images/iStockphoto/Tolimir
Sorong -

Anggota Organsiasi Papua Merdeka (OPM) Karel Fatem divonis penjara seumur hidup di kasus penyerangan terhadap prajurit Yon Zipur 20/PPA yang melakukan perbaikan jembatan di Maybrat, Papua Barat Daya. Tragedi itu menyebabkan Serda Miskel Rumbiak meninggal dunia dan 4 prajurit lainnya luka-luka.

Karel Fatem menjalani sidang vonis di Pengadilan Negeri (PN) Sorong pada Kamis (25/4). Ketua Majelis Hakim Lutfi Tumo mengatakan terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana.

"Menyatakan Terdakwa Karel Fatem Alias Gelek, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut serta melakukan pembunuhan berencana sebagaimana dalam dakwaan primair penuntut umum," demikian putusan majelis hakim dilihat detikcom dalam Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP), PN Sorong, Jumat (26/4/2024).

"Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut dengan pidana penjara seumur hidup," lanjut hakim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, majelis hakim memerintahkan terdakwa tetap ditahan dan barang-barang bukti tetap terlampir dalam berkas perkara. Sementara biaya perkara sebesar Rp 5.000 dibebankan kepada negara.

"Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan, menetapkan barang bukti berupa 1 buah flashdisk merek sandisk berukuran 16 Gb yang berisikan rekaman pada saat kejadian di lokasi penembakan dengan durasi 01.37 menit. Rekaman pernyataan dari saudara Arnold Kocu terkait aksi telah terjadinya penembakan di Gunung Pasir dengan durasi 02.25 tetap terlampir dalam berkas perkara. Menetapkan supaya biaya perkara dibebankan kepada negara," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari detikNews, anggota OPM menembaki kendaraan TNI di Maybrat, Papua Barat pada 2022 lalu. Satu prajurit gugur dan empat lainnya terluka.

"Lima (prajurit) tertembak. Satu gugur, tiga luka parah, satu lagi kena rikoset," kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII/Kasuari, Kolonel Arm Hendra Pesireron saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (20/1/2022).

Hendra menjelaskan para prajurit saat itu sedang dalam perjalanan dari camp mereka menuju lokasi jembatan yang diputus KKB. Para prajurit memang sedang bekerja membangun lagi jembatan permanen untuk akses warga kampung menuju tengah kota Maybrat.

"Pascakejadian Kisor, jembatan yang menuju ke kampung itu kan dirusak oleh mereka. Kemudian kan kami bangunkan jembatan dari kayu. Beberapa saat kemudian kan dipotong lagi sama mereka," jelas Hendra.

"Akhirnya Pak Bupati minta tolong lagi kita untuk bangunkan yang permanen, karena jembatan itu merupakan jalan satu-satunya yang menghubungkan kampung dengan tengah Kota Maybrat," imbuh Hendra.

Dalam perjalanan, tepatnya di pertengahan jalan antara Kampung Faan Kahrio dan Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur Tengah, Maybrat, datang tembakan dari arah atas.

"Biasa kami berangkat ke lokasi jembatan itu. Kerja, kerja, kerja, sore balik. Nah tadi pagi, pada saat di perjalanan berangkat ke sana, dari camp itu sekitar pukul 08.00 WIT kurang, mereka (prajurit TNI) ditembak dari atas ketinggian. Mereka ditembaki," terang Hendra.

Berikut nama-nama prajurit yang menjadi korban penembakan KKB Maybrat:

1. Serda Miskel (gugur dalam tugas)

2. Serda Darusman, luka tembak di perut bagian kiri (kondisi sadar)

3. Prada Aziz Rengen, luka tembak berat di punggung belakang (kondisi sadar)

4. Prada Abraham, luka tembak di bahu kanan, kiri dan pangkal paha kiri (kondisi sadar)

5. Prada Odeng, luka rekoset di pahasebelahkanan




(hmw/ata)

Hide Ads