Sekelompok orang tidak dikenal (OTK) merusak 23 kaca jendela milik salah satu SMA di Kabupaten Buru, Maluku. Para pelaku sempat mengancam menembak penjaga sekolah.
"Iya betul, 23 kaca jendela bangunan SMA dirusak oleh sekelompok OTK. Aksi mereka diketahui penjaga sekolah, tapi dia justru diancam akan ditembak bila berteriak," jelas Wakil Kepala SMA Negeri 5 Kabupaten Buru Rosna La Udrus kepada detikcom, Senin (22/4/2024).
Perusakan itu terjadi di SMA Negeri 5 Buru, Desa Sawa, Kecamatan Lilialy, Kabupaten Buru, Maluku, awal April 2024 sekitar pukul 02.00 WIT. Namun Rosna menyebut pihaknya baru mengetahui usai masuk libur Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah, Selasa (16/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat masuk sekolah, melihat kaca jendela bangunan sekolah pecah dan serpihannya berserakan di lantai. Totalnya ada 23 kaca jendela yang dipecahkan," jelasnya.
Kaca jendela yang dirusak itu, tersebar pada dua ruangan laboratorium, empat ruangan kelas dan satunya lagi di ruang guru. Meski terjadi perusakan, kata Rosna, barang berharga milik sekolah tidak dicuri.
"Kita sudah periksa setiap ruangan, tetapi tidak ada barang berharga milik sekolah yang dicuri oleh kelompok OTK. Kejadian ini terjadi saat bulan Ramadan dan diketahui penjaga sekolah," bebernya.
Rosna melanjutkan, penjaga sekolah sempat keluar rumah saat mengetahui kaca jendela dirusak, kemudian melarang sejumlah OTK itu. Tetapi bukannya berhenti tapi justru mengancam akan menembak penjaga sekolah.
"Penjaga sekolah diancam dari para pelaku (OTK) bila berteriak akan ditembak. Kejadian malam hari dan gelap jadi sulit mengenali mereka," jelasnya.
Pihak sekolah pun sudah melaporkan perusakan ke Polres Buru, sehari setelah mengetahui kejadian tersebut.
Terpisah, Kasi Subsi Penmas Polres Pulau Buru Aipda MYS Jamaludin membenarkan laporan tersebut. Dia menyebut, kini personel Satreskrim Polres Buru sementara melakukan oleh tempat kejadian perkara di SMA Negeri 5 Buru.
"Selain melakukan olah TKP, personil Satreskrim Polres Buru juga memeriksa sejumlah saksi termasuk diantara penjaga sekolah," kata Jamaludin kepada detikcom, Senin (22/4).
(hmw/sar)