"Iya benar terjadi bentrok dua warga desa bertetangga. Mereka saling serang pakai batu dan busur panah," ujar Kasi Humas Polres Kepulauan Tanimbar Iptu Olof Batlayeri kepada detikcom, Minggu (14/4/2024).
Olof mengatakan dua kelompok warga yang terlibat bentrok yakni warga Desa Alusi Batjas dan Alusi Kelaan, Kecamatan Kormonolin, Kepulauan Tanimbar. Bentrokan yang diduga dipicu pemalangan jalan itu terjadi pada Sabtu (13/4) sekitar pukul 08.00 WIT.
"Jadi bentrok berawal dari pemalangan jalan gunakan pohon kelapa sehingga warga tak beraktivitas," terangnya.
Olof menuturkan pemalangan jalan tersebut membuat warga Desa Alusi Batjas dan Alusi Kelaan berkumpul di perbatasan desa. Tak berselang lama, kedua warga desa saling serang menggunakan batu dan busur panah.
"Jadi saat bentrokan terjadi warga saling serang gunakan batu dan busur panah. Akibat bentrokan ini, menyebabkan seorang anggota polisi dan satu warga terkena panah," ujarnya.
Anggota polisi yang menjadi korban bernama Aipda Helmi Masbaitubun, busur panah mengenai betisnya saat melerai bentrok tersebut. Sedangkan warga bernama Yohanis Nditnyo juga terkena panah di betis.
"Anggota Polisi dan warga itu lalu dilarikan puskesmas setempat guna mendapatkan perawatan medis," jelasnya.
Olof menambahkan bentrok tersebut tidak berlangsung lama karena personil Polres Kepulauan Tanimbar bergerak cepat bubarkan massa. Kedua warga desa pun sudah sepakat berdamai.
"Situasi di desa yang warganya terlibat bentrok sudah kembali kondusif. Mereka juga sudah sepakat berdamai," pungkasnya.
(hsr/sar)