Satuan Reserse Polres Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) menembak satu orang pelaku pencurian kuda bernama Syarifuddin saat mencoba kabur ketika dibekuk. Dua pelaku lainnya kini dalam pengejaran polisi.
"Iya kita sudah amankan satu orang, ada tiga orang pelakunya," kata Kanit Resmob Polres Jeneponto Aipda Abdul Razak kepada wartawan, Rabu (10/4/2024).
Pencurian ternak tersebut terjadi di kampung Barandasi, Desa Turatea, Kecamatan Tamalatea pada Minggu (8/4) sekitar pukul 17.30 Wita. Pelaku kemudian ditangkap di kampung Panaikang, Kecamatan Binamu pada hari yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdul Razak mengatakan, awalnya pelaku sempat mengelak atas tuduhan pencurian kuda tersebut. Namun saat diinterogasi, pelaku akhirnya mengakui perbuatannya.
"Awalnya tidak mau mengaku dulu, tapi kita-bujuk-bujuk akhirnya na akui perbuatannya," ucapnya.
Dari keterangan pelaku, polisi kemudian melakukan pengembangan. Namun saat di perjalanan, pelaku nekat melawan dan hendak melarikan diri.
Abdul Razak menyebut, polisi sempat memberi tembakan peringatan. Akan tetapi tidak diindahkan pelaku, sehingga dilakukan tembakan terukur dan mengenai kakinya.
"Kita door kakinya satu kali karena mencoba melawan petugas dan ingin melarikan (diri)," ungkapnya.
Lebih lanjut, Abdul Razak menjelaskan, polisi mengaku sudah mengantongi identitas pelaku lainnya. Ada dua pelaku yang disebut sudah diketahui keberadaannya.
"Dua orang temanya ini sementara kita cari, untuk sementara kita sudah kantongi keberadaannya mudah-mudahan berhasil juga kita amankan," pungkasnya.
Terpisah, Kasi Humas Polres Jeneponto, AKP Bakri menjelaskan kasus ini diketahui usai pemilik ternak datang melapor. Polisi pun mengunjungi salah satu lokasi yang dijadikan wadah penyimpanan ternak.
"Jadi barang bukti jenis kuda itu ditemukan di kebun milik Saripuddin Bin Haris dan sudah disembelih, sudah dalam keadaan terpotong-potong dan tergantung di dalam rumah," ungkap AKP Bakri.
Beberapa saat kemudian, setelah dilakukan olah TKP, massa dari kubu pemilik ternak datang dan membakar rumah kebun tersebut. Insiden ini menyebabkan 1 unit hand traktor, 1 buah tandon penampungan air, dan beberapa pipa mesin air terbakar.
"Adanya pembakaran ini kerugian ditaksir hingga 30 juta rupiah," pungkasnya.
(ata/asm)