Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk sudah menemui 2 wanita korban pemerkosaan oleh massa demo ricuh di Kabupaten Nabire. Korban menceritakan dirinya diperkosa dengan diancam menggunakan anak panah.
Ribka awalnya menuturkan, kejadian itu bermula saat sejumlah wanita mencoba berlindung di salah satu rumah saat aksi demonstrasi mulai ricuh. Namun belakangan massa aksi mengetahui keberadaan mereka sehingga mendatangi lokasi tersebut.
"Karena dengar ada situasi yang seperti itu, ada kerumunan, aksi dan seterusnya, mereka coba melindungi diri ke salah satu rumah pemilik masyarakat di situ juga, orang asli," kata Ribka kepada wartawan di Jayapura, Selasa (9/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi mungkin diketahui atau tahu bahwa ada sejumlah orang di situ, termasuk orang ini (korban), begitu. Jadi memang didatangi," imbuhnya.
Saat massa mulai berdatangan, mereka akhirnya mencoba melarikan diri. Sementara 2 wanita korban pemerkosaan itu mencoba kabur menggunakan sepeda motor.
"Sama pemilik rumah 'aduh mereka ini sudah kepung jadi masing-masing harus selamatkan diri', begitu. Dia juga tidak sanggup untuk lindungi semua yang ada di situ. Akhirnya, ya teman berdua ini pakai motor mencoba keluar untuk melarikan diri. Sudah sampai di luar, di tengah jalan kemudian dihalangi sama ada sekelompok massa lagi," tuturnya.
Saat itulah, kedua korban kemudian diancam oleh massa demo menggunakan anak panah. Korban yang merasa nyawanya terancam pun tak bisa berbuat banyak hingga ketakutan. Korban kemudian diperkosa oleh massa.
"Jadi dihalangi kemudian ya ada yang menggunakan alat tajam, seperti panah, mengancam. Jadi ya mungkin terjadi pemaksaan, terus karena mereka ini saking takut kehilangan nyawa, serahkan diri aja, begitu. Ini menurut pengakuan dari korban begitu. Akhirnya memang terjadilah kekerasan seksual di situ," ungkap Ribka.
Diberitakan sebelumnya, dua wanita korban perkosaan massa aksi ricuh mengalami trauma. Hal itu membuat polisi belum bisa memeriksa keterangan kedua korban.
"Kami belum ambil keterangan karena masih trauma," kata Kasat Reskrim Polres Nabire AKP Bertu Haridyka Eka Anwar kepada detikcom, Senin (8/4).
Bertu mengatakan kedua korban sudah berada di rumahnya. Saat ini, Bertu menyebut korban masih dalam tahap penyembuhan lantaran sempat dianiaya para pelaku.
(asm/hsr)