Duduk Perkara Massa Serang Lokasi Pleno Rekapitulasi Suara KPU Mimika

Papua Tengah

Duduk Perkara Massa Serang Lokasi Pleno Rekapitulasi Suara KPU Mimika

Raymond Latumahina - detikSulsel
Senin, 11 Mar 2024 09:00 WIB
Situasi di Gedung Emeneme Yaware, Mimika, Papua Tengah, usai diserang sekelompok massa.
Foto: Situasi di Gedung Emeneme Yaware, Mimika, Papua Tengah, usai diserang sekelompok massa. (Dok. Istimewa)
Mimika -

Rapat pleno rekapitulasi suara Pemilu 2024 gaduh saat diserang massa di Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Gedung Eme Neme Yauware yang menjadi lokasi rapat KPU Mimika itu rusak karena dilempari batu.

Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra mengatakan, aksi anarkis itu terjadi di Kelurahan Koperapoka, Distrik Mimika Baru, Mimika, Jumat (8/3) sekitar pukul 21.00 WIT. Penyerangan tersebut dipicu penolakan massa terhadap hasil rekapitulasi suara.

"Aksi anarkis ini diduga dipicu oleh ketidakpuasan massa yang kemungkinan berasal dari salah satu calon legislatif terkait proses rekapitulasi penghitungan suara pada pleno tingkat kabupaten," ungkap Gede Putra dalam keterangannya, Minggu (10/3/2024)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gede Putra menjelaskan, massa sampai menerobos gerbang Gedung Eme Neme Yauware. Mereka memaksa masuk ke dalam gedung yang dijaga aparat keamanan.

"Sekitar 70 orang massa melakukan aksi anarkis dengan melempari batu dan menerobos pintu gerbang Gedung Eme Neme Yauware," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Dia melanjutkan, massa melempari gedung menggunakan batu. Pintu gedung turut dirusak massa.

"Aparat keamanan dengan sigap merespons situasi tersebut dan berhasil menghentikan aksi massa setelah setengah jam berlalu," ujar Gede Putra.

Gede Putra tidak merinci adanya korban luka dalam penyerangan tersebut. Namun dia menegaskan situasi kondusif setelah massa membubarkan diri.

"Aparat keamanan terus berjaga serta berpatroli di titik-titik rawan untuk mencegah kemungkinan terjadinya aksi serupa di tempat lain," ucapnya.

Gede Putra memastikan pihaknya akan tetap mengawal proses rekapitulasi suara Pemilu. Persoalan ini akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan pihak terkait.

"Agar situasi ini dapat diselesaikan melalui pembicaraan, sehingga tidak terulang lagi aksi-aksi yang dapat mengganggu proses pemilihan umum yang sedang berlangsung," pungkasnya.




(sar/ata)

Hide Ads