Kian Marak Penipuan Online Catut Nama Kepala Daerah di Sulsel

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 06 Mar 2024 08:40 WIB
Ilustrasi. Foto: Getty Images/sarayut Thaneerat
Makassar -

Sejumlah pejabat atau kepala daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel) kian marak menjadi korban pencatutan nama oleh orang tidak dikenal. Pencatut nama itu memanfaatkan ketokohan pejabat untuk menipu masyarakat melalui WhatsApp.

Terbaru, nama Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dicatut oleh penipu dengan modus meminta bantuan hibah masjid. Sebelumnya, kasus serupa pernah dialami Pj Bupati Bone Andi Islamuddin dan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto.

Polda Sulsel pun turun tangan menindaklanjuti aksi penipuan tersebut. Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Didik Supranoto mengatakan tim siber dikerahkan untuk melakukan penyelidikan terkait aksi catut nama melalui WhatsApp tersebut.


"Krimsus Polda Subdit Siber sedang melakukan penyelidikan terkait dengan adanya modus penipuan tersebut," ujar Kombes Didik Supranoto kepada detikSulsel, Selasa (5/3/2024).

Saat ini, kata dia, pihaknya sementara menelusuri pemilik nomor dari akun WhatsApp pencatut nama pejabat tersebut. Selain itu, Polda Sulsel akan bekerja sama dengan Bareskrim Polri dan Dinas Kominfo SP Sulsel.

"Krimsus bekerja sama dengan Bareskrim Polri dan juga akan koordinasi dengan Kominfo Sulsel, untuk mengetahui kebenaran akun tersebut," ujarnya.

Dengan maraknya kasus pencatutan nama itu, Kombes Didik mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya jika ada yang menghubungi dan mengatasnamakan pejabat. Apalagi ketika kontak tersebut meminta imbalan dan sesuatu yang bersifat rahasia.

"Tidak mudah percaya apabila ada yang menghubungi menawarkan sesuatu dengan mengatasnamakan pejabat (dan) pihak kepolisian. Kemudian meminta sesuatu imbalan atau sesuatu yang seharusnya dirahasiakan (seperti) pin ATM, mobil banking, dan lain-lain," pintanya.

Lebih jauh, Didik mengungkapkan sejauh ini belum ada pihak yang melaporkan terkait penipuan tersebut. Namun, pihak kepolisian tetap melakukan upaya penyelidikan walaupun belum ada laporan yang masuk.

"Belum ada pelapornya tapi krimsus sudah bergerak," ucapnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.




(asm/hsr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork